Selasa, 7 Oktober 2025

Bom Kartasura

Fakta Pelaku dan Kronologi Bom Bunuh Diri Kartasura, Enggan Kuliah karena Mata Kuliah Pancasila

Sosok dan aktivitas sehari-hari pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran 2019 di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (4/6/2019)

Penulis: Daryono
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TribunSolo.com/Asep Abdullah Rowi
Mayat bomber tergeletak di depan Pos Pengamanan (Pospam) Tugu Kartasura di simpang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Senin (3/6/2019).  

"Kemudian juga rekam jejaknya di kelompok belum terlihat, rekam jejak aksinya juga boleh dikatakan belum terbaca," ungkapnya.

3. Berusia 22 Tahun

Dedi memaparkan bahwa RA masih berusia 22 tahun dan diketahui belum menikah atau berkeluarga.

Selain itu, berdasarkan ijazah yang ditemukan kepolisian, pendidikan terakhir yang ditempuh RA adalah SLTA.

Baca: Pasca Bom Bunuh Diri Kartasura, Polrestabes Surabaya Tingkatkan Pengamanan Pos Polisi & Ruang Publik

Saat ditegaskan apa sebenarnya pekerjaan dari pelaku, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menjawab bahwa yang bersangkutan berjualan gorengan.

"Dodolan (Jualan), tukang gorengan," ucapnya.

4. Dikenal sebagai Pribadi yang Tertutup

Pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) Tugu Kartasura, RA memang dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Hal tersebut diungkapkan paman RA, Hari, saat ditemui TribunSolo.com di kediamannya, Selasa (4/6/2019) siang.

"Rofik itu ya hanya di rumah terus, paling hanya keluar main saja tidak pernah kemana-mana," katanya.

Hari menambahkan, RA sempat mengikuti acara di wilayah Ngemplak namun berpindah ke wilayah Kertonatan.

"Nah setelah ikut itu jadi tidak mau bergaul dengan tetangga, diajak pamannya pergi-pergi juga tidak mau," imbuh Hari.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memperlihatkan terduga pelaku bom di Sukoharjo.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memperlihatkan terduga pelaku bom di Sukoharjo. (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)

Rofik menjadi pribadi yang pendiam, tidak bertegur sapa dengan tetangga dan keluarga.

Namun, untuk perubahan yang ekstrem RA, Hari mengaku tidak ada sama sekali.

"Tidak ada perubahan karena kalau disapa masih mau jawab, tidak yang lainnya," ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved