Pemilu 2019
Seorang Anggota KPPS Keguguran dan Seorang Linmas di Madiun Meninggal Dunia saat Tugas Pemilu
anggota KPPS yang mengalami keguguran bernama bernama Linda Sukreni warga Desa Saren, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun, Anwar Sholeh Azzarkoni, mengatakan, sejak dimulai pelaksanaan Pemliu Pilpres dan Pileg 2019, ada seorang petugas Linmas yang meninggal dunia.
Selain itu, ada seorang anggota KPPS yang mengalami keguguran kandungan.
Dia menuturkan, anggota KPPS yang mengalami keguguran bernama bernama Linda Sukreni warga Desa Saren, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
Baca: Partai Demokrat Setuju Usulan Pemilu Serentak Berikutnya Dibagi Dua Jenis
Linda yang hamil tujuh bulan mengalami keguguran saat masih bertugas sebagai anggota KPPS.
Anwar mengatakan, saat ini Linda masih menjalani perawatn di RSUD dr. Soedono Madiun.
"Saat menjadi petugas KPPS, Linda hamil tujuh bulan. Kemungkinan karena kecapekan," kata Anwar saat dikonfirmasi, Selasa (23/4/2019) siang.
Baca: Istri Anggota KPPS yang Meninggal di Solo Beberkan Suaminya Tidak Tidur 3 Hari Demi Lancarkan Pemilu
Sementara itu, anggota Linmas yang meninggal saat bertugas bernama Juli Saemo .
Petugas Linmas berusia 62 tahun itu meninggal dunia saat bertugas di TPS 08, Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.
"Ada seorang anggota Linmas bernama Juli Saemo yang meninggal dunia diduga karena mengalami kecapekan setelah bertugas menjaga TPS," ujarnya.
Anawar mengatakan, selain itu juga ada dua petugas PPS yang mengalami kecelakaan saat bertugas.
Yang pertama, Ketua PPS Desa Kresek, Kecamatan Wungu, bernama Joko Susilo (43). Joko mengalami kecelakaan lalu lintas saat bertugas mendistribusikan logistik Pemilu pada 15 April 2019, lalu.
Kemudian, yang kedua sekretaris PPS Desa Palur, Kecamatan Kebonsari bernama Agung Prawoto. Korban mengalami patah tulang akibta kecelakaan lalu lintas saat mengirim logistik Pemilu 2019.
"Saat ini,Joko Susilo masih menjalani perawatan di RS Paru-paru Dungus. Sedangkam Agung Prawoto dirawat di Rumah Sakit Bathil," pungkasnya.
Untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa, KPU Kabupaten Madiun telah berkoordinasi dengan petugas Puskesmas di masing-masing kecamatan untuk mengecek kondisi kesehatan petugas di tingkat PPK.
"Bapak Bupati Madiun, Kaji Mbing juga menyarankan supaya petugas atau panitia Pemilu yang mengalami sakit untuk dirawat ke RSUD Dolopo dan RSUD Caruban. Nanti biaya pengobatannya akan ditanggung pemerintah daerah,"kata Anwar.