Kamis, 2 Oktober 2025

Menjelang Bulan Puasa, Harga Telur di Tingkat Peternak Terus Naik

Dalam seminggu ini harga telur ayam ras ditingkat peternak di sentra perunggasan rakyat di Ciamis naik tajam dari Rp 21.000/kg jadi Rp 22.500/kg.

Editor: Sugiyarto
Kementan
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS- Dalam seminggu ini harga telur ayam ras ditingkat peternak di sentra perunggasan rakyat di Ciamis naik tajam dari Rp 21.000/kg jadi Rp 22.500/kg. 

Kenaikan harga telur tersebut akan berlangsung sampai menjelang bulan puasa bahkan sampai menjelang Lebaran.

 “Bulan puasa memang sebulan lagi tapi sejak dua minggu terakhir harga telur ayam (ras) cenderung naik."

"Itu memang sudah menjadi kondisi psikologis menjelang bulan puasa apalagi nanti menjelang Lebaran, menyusul meningkatnya permintaan telur,” ujar H Akaw Kusnadi, Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Ciamis (P2APC) kepada Tribun Minggu (7/4/2019).

Seminggu lalu harga telur di tingkat peternak masih Rp 21.000/kg namun pada hari Sabtu dan Minggu (6-7/4) sudah bertenggger di angka Rp 22.500/kg.

Diperkirakan akan terus terjadi kenaikan menjelang mendekat hari puasa nanti (munggahan).

“Pada munggahan menjelang bulan puasa tahun lalu harga telur di kandang peternak mencapai Rp 25.000/kg. Itu di kandang, tentu di toko, di warung maupun pasar eceran akan lebih dari itu,” katanya.

Dengan harga telur di kandang Rp 22.500/kg tersebut, menurut H Akaw, peternak kini tengah menikmati untung mengingat biaya pokok produksi (BPP) telur berada di kisaran Rp 18.800 sampai Rp 19.000/kg.

Trend naiknya harga telur ayam ras tersebut ungkap H Akaw tidak hanya terdorong kondisi psikologis menjelang bulan puasa, terutama akibat anjloknya produksi yang dipicu kondisi cuaca ekstrem.

Cuaca harian yang beberapa minggu terakhir berubah drastic tiap hari, pagi dan siang panas terik dengan suhu udara yang tinggi namun sore hari hingga malam biasanya turun hujan lebat disertai angin kencang.

Kondisi tersebut mengganggu tingkat produksi ayam petelur dan meningkatkan penggunaan makan. Ayam lebih sering makan untuk mempertahankan suhu tubuh.

“Penurunan produksi sampai 10%. Produksi telur ayam ras di Ciamis dalam kondisi normal sekitar 47 ton/hari dalam beberapa minggu terakhir menyusul cuaca ekstreem turun jadi rata-rata 40 ton/hari,” terang Akaw.

Penurunan  tingkat produksi juga disebabkan banyaknya peternak yang mengosongkan kandang mereka, tidak hanya karena resiko cuaca tetapi juga lantaran naiknya harga DOC (day old chick) ayam petelur.

Menurut Akaw dalam sebulan terakhir terjadi tiga kali kenaikan harga DOC ayam petelur yang semula hanya Rp 8.500/ekor, naik jadi Rp 8.700/ekor.

“Seminggu ini sudah diangka Rp 9.800/ekor. Itupun DOC nya sulit, harus pesan dulu,” keluhnya.

Banyaknya kandang yang kosong populasi ayam ras petelur di Ciamis saat ini berkurang dari 1,4 juta ekor jadi  1,3 juta ekor.  Kandang yang diisi sekitar 200 unit. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved