Sabtu, 4 Oktober 2025

Isu Kiamat Juga Terjadi di Jember, Banyak Warga Obral Aset untuk Modal Mondok ke Malang

Warga Kecamatan Umbulsari, Jember yang menjadi jemaah Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadi'in di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang

Editor: Sugiyarto
surabaya.tribunnews.com/sri wahyunik
Pertemuan keluarga jemaah Ponpes Kasembon di Balai Desa Umbulsari, Jember. 

"Juga ada beberapa yang sampai menjual aset sawah dan bengkelnya. Sampai menimbulkan keresahan," kata Sunarto.

Polisi, kata Sunarto, masih meminta keterangan dari satu pihak, yakni pihak keluarga jemaah yang masih berada di Umbulsari.

Nantinya pihaknya akan meminta keterangan dari jemaah yang berangkat ke Malang termasuk dari sang pemimpin kelompok pengajian, Ustad Ahmad Mudasir.

"Ya kami menunggu kedatangan mereka, ya 90 hari terhitung sejak 6 Maret lalu. Mereka mondok selama 90 hari," ujar Sunarto.

Senada dengan keterangan Fauzi, Sunarto mendapatkan penuturan dari keluarga jemaah tentang isu kiamat yang bakal terjadi bulan Ramadhan. Beredar kabar di kalangan mereka jika meteor akan jatuh di Jember.

Mendengar keterangan itu, Sunarto sampai melontarkan pernyataan balik 'kalau di Jember ada meteor jatuh dan kiamat, apa di Malang tidak juga kiamat'. Pernyataan itu dia lontarkan untuk membuka logika pemikiran keluarga tersebut.

Pihaknya berjanji akan meminta keterangan silang (kroscek) terhadap jemaah yang sekarang sudah berada di Malang.

"Dan kalau ada yang merasa dirugikan, bisa melapor ke kami. Sejauh ini kami tampung aspirasinya karena masyarakat resah," pungkas Sunarto.

Beberapa waktu terakhir, isu kiamat bakal terjadi di bulan Ramadhan nanti menjadi viral di media sosial dan pemberitaan media.

Berawal dari eksodusnya 52 orang warga Kabupaten Ponorogo ke Ponpes Miftahul Falahil Mubtadi'in di Kasembon, Malang. Mereka mondok ke Malang karena isu kiamat tersebut.

Sementara pengasuh Ponpes itu, Romli Soleh Syaifudin menuturkan lembaganya memiliki program 'Menyongsong Meteor' tentang 10 tanda-tanda kiamat, salah satunya hantaman meteor di bulan Ramadhan. Tetapi dia membantah telah mengeluarkan fatwa bahwa kiamat akan terjadi di bulan Ramadhan.

Jemaah Ponpes itu disilahkan mondok di tempat itu, memang dengan membawa bekal sendiri. "Saya tidak memberi fatwa kiamat, yang saya sampaikan ini adalah waspada meteor. Selama itu kita memperbanyak dzikir sampai selesai Ramadan," kata Romli seperti dilansir Surya pada Kamis (14/3/2019).

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Gara-gara Isu Kiamat, Warga Umbulsari Jember Juga Jual Aset Untuk Modal Mondok ke Kasembon

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved