Perjuangan Sumi Jual Berondong Keliling dari Blora Sampai Semarang
Sumi memikul dua tumpukan jajanan berondong menyusuri jalanan Kota Semarang. Apa yang ia usahakan semata-mata untuk membantu suaminya.
"Semua kerjaan kan gak memandang laki-laki atau perempuan, yang penting mau dan sanggup," kata Sumi.
1 bungkus berondong yang berisi 10 biji ia hargai Rp 10 ribu.
Dalam kurun 3 jam berjualan, sebanyak 50 bungkus lebih laku terjual.
Tak sedikit pembelinya merupakan pengguna jalan yang sengaja berhenti melihatnya.
"Sebenarnya ini pertama kali saya jualan, pertama kali juga datang ke Semarang, saya yakin ada rezeki di sini," ujar Sumi.
Perempuan asli Kecamatan Ngawen Blora tersebut tidak menargetkan berapa lama harus tinggal di Semarang.
Bermodalkan ridho suami, ia akan pulang ke Blora manakala dagangnya habis.
"Suami juga bekerja buruh jualan papan keliling, dia juga mengizinkan, katanya 'jaga diri baik-baik jangan lupa sholawat' alhamdulillah," terang perempuan bercaping tersebut.
"Tidur ya nanti sedapatnya, paling masjid atau tempat yang bisa buat umum, yang penting bisa istirahat supaya besoknya bisa meneruskan kembali," sambungnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Perjuangan Sumi Perempuan Asal Blora Pikul 15 Kg Jajanan Berondong Keliling Kota Semarang