Kamis, 2 Oktober 2025

Erupsi Gunung Agung

Enam Desa di Kintamani Terpapar Abu Vulkanik Gunung Agung

Setidaknya enam desa di Kintamani terpapar abu vulkanik, yang bisa merusak kebun pertanian warga.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/M Fredey Mercury
Petani cabai di Desa Abang Batudinding menyiram tanamannya yang terpapar abu vulkanik Gunung Agung, Jumat (11/1/2018). TRIBUN BALI/M FREDEY MERCURI 

TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Dampak erupsi Gunung Agung yang terjadi pada Kamis (10/1/2018) pukul 19.55 Wita dirasakan hingga Kabupaten Bangli, khususnya wilayah Kecamatan Kintamani.

Setidaknya enam desa di Kintamani terpapar abu vulkanik, yang bisa merusak kebun pertanian warga.

Berdasarkan pendataan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli, Jumat (10/1/2018), enam desa yang terpapar abu vulkanik Gunung Agung di antaranya Desa Abang Batudinding, Desa Terunyan, Desa Suter, dan Desa Abang Songan.

"Selain itu, paparan abu vulkanik juga dilaporkan di wilayah Kintamani Barat, tepatnya di Desa Bantang dan Desa Kembang Sari," ujar Kasi Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa, kemarin.

Wilayah Dusun Dukuh, Desa Abang Batudinding, serta Dusun Dalem, Desa Abang Songan, termasuk cukup parah.

Baca: Enam Artis Diduga Terlibat Prostitusi Online, Inisial RF Bukan Roro Fitria

Dua wilayah ini terpapar abu vulkanik cukup tebal.

Sedang desa lainnya terpapar dengan intensitas tipis.

Pantauan Tribun Bali, Jumat kemarin, tampak tanaman cabai warga di Desa Abang Batudinding tertutupi abu vulkanik.

Padahal tanaman cabai tersebut sudah siap panen.

Berdasarkan informasi, pada Kamis malam terjadi hujan abu di wilayah Dusun Dukuh, Desa Abang Batudinding.

Material vulkanik yang berjatuhan khususnya di Dusun Dukuh, sempat membuat warga sekitar panik lantaran terdengar cukup keras dari dalam rumah warga.

Perbekel Desa Abang Batudinding, I Made Diksa, mengatakan hujan abu ditandai dengan suara gemuruh, serta benda menyerupai hujan yang terdengar dari dalam rumah.

Kondisi ini tidak dipungkiri menyebabkan masyarakat sekitar panik, hingga beberapa di antaranya keluar rumah.

Baca: Jenazah Deasy, Kepala Lab Perusahaan Pembibitan Mutiara Terapung di Kolam Pemeliharaan Buaya

"Jadi tadi malam (Kamis malam) kami mendengar suara seperti hujan selama 30 menit yang dimulai dari pukul 20.40 Wita, dan berakhir pada 21.10 Wita," ujarnya.

Ia menuturkan, saat terjadinya hujan abu, pihak desa telah mengimbau pada masyarakat setempat melalui pengeras suara untuk tidak keluar rumah sementara waktu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved