Sabtu, 4 Oktober 2025

Detik-detik Mengerikan Juari Dibantai di Depan Istri: 'Abangku Dipukuli Seperti Tikus'

Tak puas begitu saja, mereka menganiaya korban yang sudah tak berdaya, dalam kondisi berlumur darah itu para pengeroyok tega menyeret Juari.

Editor: Hendra Gunawan
Surya/Erwin Wicaksono
Rumah Juari yang menjadi saksi bisu pengeroyokan sadis di Turen, Kabupaten Malang. 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Seorang pria asal Kabupaten Malang, Juari (41), tewas di tangan sekelompok orang tak dikenal, Minggu (25/11/2018) dini hari.

Kasus pembunuhan tragis itu disaksikan sendiri oleh Farida (39), adik perempuan Juari.

Hingga kini, ingatan Farida terhadap kejadian itu masih sangat segar. Saat ditemui di kediaman kerabatnya di Desa Tumpukrenteng, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Minggu (25/11/2018) petang, dia masih tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

"Cacakku digepuki koyok tikus. Cacakku menungso, guduk tikus (Abangku dipukuli seperti tikus. Dia itu manusia, bukan tikus)," kata Farida sambil berlinang air mata.

Baca: Gara-gara Status Facebook Soal Pilpres 2019, Tukang Gigi Ditembak Mati, Ini Fakta-faktanya

Dengan sangat jelas, Farida melihat pukulan demi pukulan menghujam deras tubuh kakaknya. Bahkan celurit, pentungan kayu hingga cangkul turut digunakan pelaku mengeksekusi Juari.

Kala itu Farida pun panik. Begitu juga istri Juari, Jamiatul Masamah (43). Mereka hanya bisa meratapi meski sempat berusaha mencari pertolongan.

Petaka tak terduga bermula sekitar pukul 01.00.

Saat itu Juari dan istrinya baru saja pulang dari melihat pementasan kuda lumping di Wajak.

Juari pulang dalam keadaan mabuk. Bahkan, hingga berbusa dan muntah-muntah. Farida pun sempat panik.

Tiba-tiba dari arah luar rumah, sekelompok orang yang ditaksir berjumlah enam orang mendatangi rumahnya dengan suara ribut.

Mereka mendesak Juari untuk keluar rumah dan menyelesaikan sebuah urusan yang tak diketahui Farida.

Mendengar suara tersebut, Farida pun keluar pintu rumah dan berkata: "Ngapain sih mas malam-malam ramai-ramai di kampung orang. Sudah, sampeyan pulang saja. Ini ada anak kecil. Maaf jika kakak saya salah."

Kalimat Farida tak dihiraukan oleh para pria tersebut. Mereka malah merangsek dan memecah kaca depan rumah Juari.

Sebelumnya, kawanan itu sudah lebih dulu mematikan lampu kampung sehingga suasana semakin gelap.

"Kejadiannya begitu cepat. Saya belum sempat tutup pintu rumah. Semuanya sudah membawa celurit dan senjata lainnya," imbuhnya.

Salah satu orang ada yang menyabetkan celurit, ada yang memukulkan dengan pentungan, batang cangkul, dan berbagai jenis barang keras lainnya.

Tak puas begitu saja, mereka menganiaya korban yang sudah tak berdaya, dalam kondisi berlumur darah itu para pengeroyok tega menyeret Juari.

Posisi tubuh Juari telungkup dengan wajah menghadap aspal.

Tubuhnya diseret di jalan kampung dengan jarak 100 meter.

Juari akhirnya meninggal dunia. Kondisi mayat pun begitu mengenaskan.

Farida mengaku tak tahu apa yang melatar belakangi kasus pembunuhan di Kabupaten Malang kepada kakaknya itu.

Kakak iparnya juga tidak bercerita apapun soal kejadian di pertunjukan kuda lumping.

"Tidak tahu, semoga pelaku segera diamankan," harapnya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Turen Iptu Hari Eko Utomo sampai saat ini polisi terus melakukan pengejaran.

"Masih kami telusuri. Kami koordinasi dengan Buser dan Reskrim Polres Malang untuk mencari pelaku. Perkara ini masih dalam lidik kami," papar Hari. (Erwin Wicaksono)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Detik-detik Mengerikan Seorang Pria di Malang Dikeroyok Kawanan Misterius Bersenjata di Depan Rumah,

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved