Jumat, 3 Oktober 2025

Ayah yang Banting Anaknya hingga Tewas Dikenal Baik oleh Tetangga

Tetangga korban, Susilawati (48) mengaku mendengar suara hempasan dari arah rumah korban.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Kanit Jatanras Iptu Jatmiko mengangkat korban untuk dibawa ke RS Bhayangkara dari rumah korban di Jalan Usaha Baru, Parit Langgar, Sungai Rengas, Kubu Raya, Sabtu (24/11/2018) pagi. As (1,4) dianiaya oleh ayahnya sendiri hingga tewas. 

"Suami saya sudah pergi kerja, saya sama anak saya dengar suara hempasan," jelasnya.

Baca: Tuan Guru Bajang Kritik Keras Prabowo Subianto Soal Pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem

Ditanya Tribunpontianak.co.id, Sabtu (24/11/18) pukul 12.34 soal suara hempasan itu sampai terdengar kerumahnya.

"Iya, kan suaranya keras disini, saya disini, persis di sini tempat sekarang, lagi berdiri," jawabnya.

Susilawati mendengar dua kali hempasan keras.

"Hempasan saya dengar 2 kali dan nyaring. Kalau hempasan lantai dan semen itukan beda," tuturnya.

Ia bisa memprediksi kalau itu sesuatu yang dihempas di semen.

"Kalau lantai itu kan nyaring sekali, kalau semen kan agak medam," ucapnya.

Setelah dua kali hempasan ia mendengar Putri Aisyah menangis.

"Tidak lama Putri Aisyah menangis, setelah suara hempasan itu saya pikir Putri Aisyah terjatuh," ucapnya.

"Karena dulu pernah juga saya dengar aisyah itu jatuh," timpalnya.

Awalnya Susilawati tidak mengira kalau Putri Aisyah dianiaya oleh ayah kandungnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved