Minggu, 5 Oktober 2025

Terombang Ambing di Laut Selama 80 Hari, Nelayan Pulau Gangga Ditemukan di Jepang

Stenly menuturkan, ia menghabiskan waktu dengan membaca Alkitab dari kejadian hingga wahyu

Editor: Eko Sutriyanto
Ist
Stenly Tatoy 

Dikatakannya keluarga sangat bahagia setelah mendengar suara Stenly.

Usai video call, langsung diadakan doa bersama.

"Kami bersyukur pada Tuhan," kata dia.

Upaya terkini yang dilakukan keluarga Stenly adalah menghubungi Aldy Adilang, nelayan Minut yang juga hilang dan ditemukan di perairan Guam.

"Saya sudah janji ketemuan dengan Aldy," kata Herdi Tatoy, adik dari Stenly kepada Tribunmanado.co.id, di salah satu pusat perbelanjaan di Manado Kamis (11/10/2018).

Herdi ingin bertanya pada Aldi soal Konjen Indonesia yang berjasa memulangkannya.

Upaya lain yang ditempuh keluarga adalah berhubungan dengan Amelia, wanita asal Indonesia di Pulau Yap yang pertama menemukan Stenly.

"Amelia janji akan berupaya sebisa mungkin untuk membantu proses kepulangannya, dia janji kasih kabar hari Senin," katanya.

Saat melakukan video call dengan Stenly, Rabu kemarin, ia bercerita, seseorang yang menampung Stenly menyatakan Stenly bisa dipulangkan asalkan keluarga membayar uang sebesar Rp 4 juta.

Hal itu menggelisahkan keluarga.

"Terus terang kami hanya orang kecil," kata dia.

Herdi mengaku hingga saat ini belum dihubungi pemerintah Indonesia soal kabar pemulangan Stenly ke Indonesia.

Ia sangat berharap pemerintah bisa memulangkan kakaknya. 

Stenly Tatoy (37) nelayan dari Pulau Gangga Kecamatan Likupang Barat, Minut, hilang sejak 16 Juli 2018.

Herdi Tatoy adik Stenly mengatakan, keberadaan sang kakak diketahui melalui seorang freelance di Jepang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved