Sopir Taksi Online di Pekanbaru Jadi Korban Perampokan, Dibuang di Kebun Sawit Dengan Tangan Terikat
"Di dalam mobil saya, tangan saya diikat dengan tali. Mulut dan mata dilakban oleh mereka."
Sejurus kemudian, satu orang pengemudi mobil yang memepetnya itu, keluar dari mobilnya.
Dia pun membantu dua temannya yang ada dimobil M untuk mengikat dan melakban mata dan mulut M.
"Di dalam mobil saya, tangan saya diikat dengan tali. Mulut dan mata dilakban oleh mereka. Sebelumnya, saya berupaya melakukan perlawanan dan mengklakson panjang," tutur M.
"Sempat ada orang yang datang menghampiri, saya bilang tolong saya mau dirampok mau dibunuh. Cuman pelakunya bilang ke orang itu jangan ikut campur, ini urusan keluarga sehingga orang itu pergi," sambung M lagi.
Baca: Peredaran Obat Terlarang di Pasar Curug Agung Padalarang Berhasil Diungkap Tim Gabungan
Setelah M lemas dan tak berdaya, tubuh M pun digotong oleh pelaku ke mobil yang awalnya menghadang mobil M tersebut.
"Mobil saya dibawa sama penumpang yang duduk disamping saya. Sedangkan saya dibawa pakai mobil mereka. Satu orang bawa mobil, satu orang jaga saya agar tidak berontak," sebut pria berkacamata ini.
Singkat cerita M pun tak mengetahui dirinya akan dibawa ke mana oleh para pelaku.
Sampai akhirnya, korban dibuang oleh pelaku di dekat kebun sawit di daerah Sei Silam, Kampar.
Sedangkan mobilnya, termasuk sebuah HP dan dompet miliknya, juga ikut diambil pelaku.
Dari jalan raya dikatakan M, kebun sawit itu berjarak sekitar 300 meter.
"Saya berupaya membuka ikatan tangan saya. Setelah itu saya jalan ke pinggir jalan raya. Kebetulan ada warga melintas dengan sepeda motor, saya minta tolong," bebernya.
Oleh warga itu, M diantar ke Polsek Kuok.
Disana M menjelaskan kepada petugas peristiwa yang menimpanya.
"Setelah saya ceritakan kejadiannya, polisi Polsek Kuok lalu mengarahkan saya melapor ke Polsek Tampan, Pekanbaru. Karena TKP-nya masuk wilayah hukum Polsek Tampan," ucap M.
Akhirnya, M pun berangkat ke Pekanbaru setelah dijemput oleh temannya di Polsek Kuok.