Pilpres 2019
Pakde Karwo Bocorkan 6 Potensi Jatim untuk Modal Capres Jokowi dan Prabowo
Gubernur Jawa Timur Soekarwo membocorkan enam potensi besar Jatim untuk modal Pemilu 2019.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo membocorkan enam potensi besar Jatim untuk modal Pemilu 2019.
Oleh karenanya, Jawa Timur tak boleh dilepaskan begitu saja dalam peran pemenangan di pesta demokrasi lima tahunan ini.
Pertama, jumlah pemilih di Jawa Timur mencapai sekitar 30 juta jiwa atau hampir seperdelapan jumlah pemilih nasional.
Kedua, para pemilih juga berasal latar belakang kultur masyarakat beragam.
”Meskipun cukup beragam, Jawa Timur mampu menjaga perdamaian. Jatim menjadi daerah yang sangat mempengaruhi ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” kata Pakde Karwo di sela launching ‘Rumah Politik Jatim’ yang digagas Tribun Jatim Network di Hotel Santika, Surabaya, Rabu (12/9/2018).
Ia lalu membocorkan potensi ketiga. Dengan nada berseoloroh, Pakde menjelaskan, sejak era Majapahit silam, Jatim telah tercatat dalam sejarah sebagai barometer pembangunan nasional.
”Majapahit bisa besar karena berada di Jawa Timur. Apabila di daerah lain, belum tentu bisa sebesar itu,” canda Pakde Karwo.
Pakde Karwo memberi beberapa contoh. Misalnya, di daerah pesisir yang merupakan kultur mataraman, kemudian utara yang masuk dalam kultur arek.
Kultur mataraman bukan hanya di pesisir selatan saja, namun juga terbentang hingga Banyuwangi.
Keempat, biasanya, masyarakat Mataraman jadi rujukan politik dari tokoh birokrasi. Mulai kepala desa, guru, dan sebagainya.
"Daerah Mataraman merupakan bekas perkebunan Belanda, sehingga memiliki kultur yang mudah dalam menyampaikan pendapat," kata Pakde Karwo yang juga asli Madiun ini.
"Berbeda halnya dengan daerah arek yang sering kali menimbulkan debat yang begitu cepat di Jawa Timur, khususnya untuk Pilpres. Pemilihnya cepat untuk berubah soal dukungan.
Belum lagi dengan (suku) Osing (di Banyuwangi) dan juga Tengger ( di sekitar Gunung Bromo)" katanya.
Hal ini pula yang membuat calon pemimpin di Indonesia begitu mempertimbangkan Jawa Timur.
"Peta Jawa Timur belum diketahui secara utuh, hanya oleh calon presiden dari Amerika," kelakarnya.
Selain itu, alasan kelima, Jawa Timur yang berada di poros Indonesia sering ali membuat provinsi beribukota Surabaya ini menjadi rujukan. Khususnya, bagi Indonesia Timur.
Keenam, Jawa Timur memiliki tingkat kemudahan berbisnis tertinggi di Indonesia. Kemudian tingkat daya saing yang hanya berada di bawah DKI Jakarta secara urutan nasional.
Hal ini lantas dibuktikan dengan tingginya pertumbuhan angka pendapatan perkapita dari yang awalnya hanya 16,81 juta di tahun 2008 meningkat pesat di angka 59,61 juta.
“Tingginya pendapatan per kapita di Jawa Timur menunjukkan tingginya tingkat mobilitas di Jawa Timur yang begitu tinggi,” ulas Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Belum lagi dengan pertumbuahn ekonomi di JawaTimur yang juga turut tumbuh di angka rata-rata pertumbuhan nasional.
”Pengaruh kurs dolar naik akhir-akhir ini memengaruhi pemilih untuk mencari calon presiden yang baik seperti Pakde Karwo,” seloroh pria yang juga menjabat Ketua DPD Demokrat Jatim ini.
"Maaf, saya tak mencontohkan yang ini, atau yang itu (capres Jokowi atau Prabowo), sebab pasti akan ramai lagi ini," kata Pakde Karwo disambut tawa peserta pertemuan yang juga dihadiri perwakilan parpol ini.