Pendangkalan Parah, Puluhan Kapal Nelayan di Ujung Negoro Batang Tiga Bulan Tak Bisa Melaut
Puluhan kapal milik nelayan di Desa Ujung Negoro, Kecamatan Kandeman, teronggok di tepian sungai yang terletak di pesisir utara Kabupaten Batang
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Puluhan kapal milik nelayan di Desa Ujung Negoro, Kecamatan Kandeman, teronggok di tepian sungai yang terletak di pesisir utara Kabupaten Batang, Kamis (9/8/2018).
Pasir nampak menggunung mengepung puluhan kapal tersebut, sejauh mata memandang tak terlihat satupun nelayan yang melakukan aktivitas.
Kapal-kapal tersebut tak bisa digunakan para nelayan untuk melaut dikarenakan parahnya pendangkalan di tempat kapal bersandar.
Adapun Darji (50) satu di antara nelayan mengungkapkan, karena pendangkalan kapal nelayan tak bisa dibawa ke laut, alhasil, nelayan Desa Ujung Negoro menganggur selama 3 bulan.
"Kami sudah tak melaut selama 3 bulan, mau melakukan pengerukan juga percumah, karena kami tak mampu menyewa alat berat," katanya saat ditemui Tribunjateng.com.
Darji hanya bisa pasrah menerima keadaan dan berharap pemerintah membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Solusinya, para nelayan minta dibuatkan talut yang menahan pendangkalan ke sungai. Karena para nelayan menyandarkan kapal di sungai, agar ada jalur untuk keluar masuk kapal," jelasnya.
Karena tak melaut, Darji mengaku kesulitan mencukupi kebutuhan keluarganya.
Pasalnya pria 50 tahun tersebut hanya mengandalkan hasil tangkapan untuk mencukupi kebutuhan hidup.
"Kalau melaut ya lumayan, sekali melaut berangkat pagi pulang siang hari biasanya bisa dapat Rp 1 juta. Tapi tiga bukan terakhir ini tidak ada pemasukan sama sekali," paparnya.
Senada dengan Darji, Sudarminto (55) nelayan lainya menuturkan. Ia bersama nelayan lainya sudah mendatangi Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah untuk menyuarakan nasip nelayan Desa Ujung Negoro.
"Hingga kini belum ada tindakan, kami orang kecil hanya bisa menunggu. Kalau memang mendukung dan ingin membantu memperbaiki nasip rakyat kecil, tolong kami suara kami diperhatikan juga," timpalnya.(*)