Korban Hilang Tercatat 196 Orang, Diduga Banyak yang Masih Berada dalam Bangkai Kapal
Beberapa perahu karet akan ditempatkan didekat lokasi penyelaman dan untuk mengamankan daerah penyelaman
Laporan Wartawan Tribun Medan M Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pencarian korban Kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam, Senin 18/6/2018) lalu terus diupayakan.
Hari ketiga pencarian korban, tim gabungan dari Basarnas Spesial Group, TNI AL dan Batalyon Intai Amfibi (Taifib) akan melakukan penyelaman untuk mencari korban.
Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Medan, Budiawan yang berperan sebagai SAR Mision koordinator dalam pencarian korban KM Sinar Bangun mengatakan pencarian hari ketiga dipermukaan akan di maksimalkan sampai pukul 12.00 WIB.
"Penyelaman akan dimulai pukul 13.00-15.00 WIB oleh Tim Basarnas Spesial Group, TNI AL dan Taifib hingga kedalaman 30 meter," kata Budiawan di Pelabuhan Tigaras, Rabu (20/6/2018).
"Pencarian akan dilakukan selama cuaca masih mendukung dan maksimal hingga pukul 17.00 WIB. Tapi jika ada laporan dari warga yang memberitahukan ada penemuan korban di malam hari, kita akam langsung terjunkan tim untuk mencari," ungkap Budiawan.
Budi menjelaskan bahwa beberapa perahu karet akan ditempatkan didekat lokasi penyelaman dan untuk mengamankan daerah penyelaman.
Ia juga mengingatkan agar tetap safety saat melakukan penyelaman dan jangan memaksakan diri, terlebih wilayah Danau Toba berbeda dengan di laut.
Lanjut, Budi juga menghimbau agar tim yang akan bergerak melakukan pencarian memastikan BBM sudah penuh dan masing-masing tim sudah diarahkan, melihat kedalaman.
Karena mungkin korban masih mengambang di kedalaman.
Jadi jangan hanya di permukaan tapi lihat di kedalaman jarak tertentu.
"Kita juga gerakkan Robot Observasi Vinekel (ROV) yang bisa mencapai kedalaman 200 meter. Usahakan ROV dahulu yang turun, karena kedalaman air TKP mencapai 400 meter," katanya.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan korban hilang yang terdata di Polres Simalungun sudah mencapai 196 orang per pagi tadi.
Diperkirakan setelah kapal tenggelam, korban banyak yang terjebak di dalam kapal, makanya hari ini akan dioptimalkan penyelaman.
Sedangkan untuk tim yang tidak kelapangan, akan disediakan perahu karet, yang bisa digerakkan sewaktu-waktu, jika ada penemuan korban di daerah lain.
"Operasi akan kita maksimalkan 7 hari, karena operasi ini sudah dipantau baik Indonesia dan dunia. Mari kita berbuat yang terbaik untuk korban di Danau Toba. Tetap safety jangan kita yang menjadi korban," jelas Budiawan.(cr9/tribun-medan.com).