Sabtu, 4 Oktober 2025

Erupsi Gunung Agung

Dua Gempa Terjadi di Gunung Agung

Berdasarkan laporan PVMBG periode pukul 00.00 Wita, hingga pukul 06.00 Wita, terekam dua kali gempa hembusan di Gunung Agung.

Editor: Hendra Gunawan
Istimewa
Gunung Agung dilaporkan erupsi pada Sabtu (19/5/2018) pada pukul 17.19 Wita. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Aktivitas vulkanik Gunung Agung, Kamis (14/6/2018) mulai mereda.

Berdasarkan laporan PVMBG periode pukul 00.00 Wita, hingga pukul 06.00 Wita, terekam dua kali gempa hembusan di Gunung Agung.

Padahal sehari sebelumnya, Rabu (13/6/2018) Gunung Agung kembali megalami erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak Gunung Agung.

"Terekam 2 gempa hembusan dengan amplitudo : 2-3 mm dan durasi 30-45 detik," jelas Kapala Pos Pantau Gunung Api Agung di Desa Rendang, Karangasem, I Dewa Mertayasa.

Hasil pengamatan dari Pos Pantau Gunung Api Rendang, cuaca cenderung berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah ke arah barat dengan suhu udara 19-20 °C dan kelembaban udara 89-90 %.

"Tingkat Aktivitas Gunung Agung masih di Level III atau siaga," jelasnya.

Baca: Percakapan Rika dengan Hendri Sebelum Gadis Cantik Itu Dibunuh dan Dimasukkan ke Kardus

PVMBG pun tetap menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung juga agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

Sehari sebelumnya, Rabu (13/6/2018) gunung mengalami erupsi sekitar pukul 11.05 Wita.

Letusan ini menghasilkan lontaran abu vulkanik berwarna abu pekat setinggi sekitar 2000 diatas puncak, dengan arah barat dan barat daya.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi ± 2 menit 12 detik.

Erupsi tidak diawali dengan gempa tremor, hanya terekam Gempa Letusan saja, erupsinya transien (singkat) tidak menerus.

Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana menjelaskan, letusan Gunung Agung, Rabu (13/6/2018) masih tergolong kecil, dari pada letusan periode September-Oktober 2017 lalu yakni masih VEI (Volcanic Explosivity Index) I .

Pasca erupsi, Dmdi sektor Barat dilaporkan warga sudah ada hujan abu vulkanik Erupsi Gunung Agung di antaranya di wilayah Kaldera Batur ( Desa Toya Bungkah, dan Songan).

Sebelum letusan, atau sekitar pukul 08.49 Wita sempat terekam gempa 2.8 SR dengan pusat 8 KM di Timur Laut Karangasem dengan kedalaman 10 KM. Devy Kamil pun menyebut jika gempa tersebut memang masih berkaitammn dengan aktivitas magmatik gunung Agung

"Gempa tadi memang bisa jadi berkaitan dengan erupsi Gunung Agung pukul 11 siang itu," Jelas Devy Kamil ketika dikonfirmasi, Rabu (13/6)

Ia menjelaskan, melihat data pra erupsi gunung Agung tahun 2017-2018, rentetan gempa di sektor Barat Laut, Utara dan Timur Laut Gunung Agung memang berkaitan dengan aktivitas magmatik Gunung Agung. (Eka Mita Suputra)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Gunung Agung Terekam Alami 2 Kali Gempa Hembusan pada Pengamatan 6 Jam Terakhir,

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved