Bom di Surabaya
Sempat Dijemput Densus dari Tempat Kerja di Kantor Pos Malang, Arifin Minta Nama Baik Dipulihkan
M Arifin, pria asal Jl Kapi, Sraba Sawojajar 2, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yang sebelumnya sempat ditangkap Densus 88 antiteror, buka suara
Dalam pengakuan Arifin, ada empat personil Brimob bersenjata lengkap sudah menunggunya.
"Saya didatangi ke kantor pos, jam 14.00 WIB. Disuruh keruang pimpinan ternyata di sana ada empat polisi bersenjata lengkap. Saya diajak ke rumah memeriksa rumah saya terus diinterograsi di Mako Brimob Detasemen B Ampeldento," ujarnya.
Hampir seluruh bagian rumah diperiksa oleh Densus 88 Anti Teror. Beberapa ruangan diacak-acak oleh tim Densus 88 Anti Teror.
Setelah melakukan pemeriksaan, tidak ditemukan benda mencurigakan di rumah Arifin. Densus 88 Anti Teror hanya mengamankan dua karung plastik berisi buku.
"Setelah diacak-acak saya di bawa ke Mako Brimob Ampeldento kemudian jam 19.00 WIB Senin malam saya dilepas," paparnya.
Kata Arifin, polisi hanya bawa buku-buku ajaran Islam dan fiqih yang tidak ada ajaran kekerasan atau radikal di dalam buku itu.
Di sisi lain, sebagai ASN, ia memahami tugas polisi. Pasca peristiwa itu, Arifin mengatakan memaklumi dan memaafkan.
Ia sekeluarga memaafkan atas peristiwa yang terjadi. Arifin hanya meminta polisi merehabilitasi nama baik keluarga.
"Saya maafkan karena itu tugas polisi tapi saya memang meminta nama saya dan istri direhabilitasi," ujar Arifin.
Sebelumnya, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung juga menegaskan kalau Arifin tidak terkait jaringan terorisme.
"Sepertinya memang tidak ada kaitannya dengan kasus teror. Tapi silahkan konfirmasi ke Mabes Polri atau Polda Jatim saja untuk lebih jelasnya," ujar Yade.
Sedangkan Kepala Kantor Pos Malang Agus Aribowo mengatakan, Arifin banyak menghabiskan waktu di tempat kerja. Arifi bekerja di staf antaran khusus bagian PO BOX.
Melihat fakta itu, hampir tidak mungkin Arifin punya waktu lain. Apalagi mengurus soal jaringan terorisme.
Arifin sudah lama bekerja di Kantor Pos Malang, bahkan sebelum Agus menjadi kepala sejak setahun lalu.
"Pak Arifin menghabiskan waktu di tempat kerja," kata Agus.
Kata Agus yang habis didatangi polisi, Arifin tidak ada keterkaitannya baik unsur maupun jaringan terorisme.
Sejauh yang ia tahu, Arifin adalah sosok bersahaja dan baik. Tidak ada hal-hal yang mencurigakan dari Arifin. Agus dan pegawai Kantor Pos berharap Arifin bisa kembali bekerja seperti biasa.