Jumat, 3 Oktober 2025

Hanya Minta Dibayar 10 Botol Plastik Bekas, Kisah Inspiratif Dokter Yusuf Nugraha Obati Warga

Kondisi ini tentu saja memberatkan bagi warga yang kurang mampu atau tak memiliki asuransi kesehatan.

Editor: Wahid Nurdin
Dok. pribadi via Kompas.com
dr. Yusuf Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM - Untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas biasanya mengakibatkan seseorang harus merogoh kocek cukup dalam.

Kondisi ini tentu saja memberatkan bagi warga yang kurang mampu atau tak memiliki asuransi kesehatan.

Namun, di Cianjur sebuah klinik kesehatan memberikan layanan kesehatan nyaris cuma-cuma bagi warga.

Nyaris cuma-cuma? Sebab, para pasien cukup memberikan 10 botol plastik bekas sebagai ganti ongkos berobat.

Tempat itu adalah Klinik Harapan Sehat di Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang didirikan dr Yusuf Nugraha pada 2008.

“Masyarakat umum, bisa datang dengan membawa 10 botol minuman bekas untuk bisa berobat secara gratis,” kata Yusuf saat dihubungi Kompas.com Sabtu (12/05/2018).

Yusuf memilih botol plastik bekas karena selain bisa dijual kembali sekaligus membuat masyarakat terlibat dalam membersihkan lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka.

“Kalau sampah plastik dibuang sembarangan sangat lama terurai oleh tanah. Maka saya ingin mengajak masyarakat untuk turut serta mengurangi pemanasan global tapi dengan cara yang mudah mereka pahami,” katanya.

Beginilah botol-botol plastik yang diserahkan para pasien Klinik Harapan Sehat, Cianjur, ditampung. Untuk setiap 10 botol, pasien mendapatkan satu voucher berobat gratis.
Beginilah botol-botol plastik yang diserahkan para pasien Klinik Harapan Sehat, Cianjur, ditampung. Untuk setiap 10 botol, pasien mendapatkan satu voucher berobat gratis. (Dok. Yusuf Nugraha)

Selain membayar dengan botol bekas, Yusuf juga memiliki beberapa program unik untuk akses kesehatan gratis di kliniknya.

Bagi pasien yang terbilang mampu tetap dikenakan biaya pengobatan.

Namun, Yusuf memberikan keringanan biaya jika pasien tersebut membawa "dompet obat".

Dompet obat adalah program lain yang dilakukan Yusuf untuk mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik.

Awalnya sepi di awal berdirinya, amat sedikit warga yang datang ke klinik ini meskipun sudah menawarkan layanan pengobatan gratis.

Kondisi ini disebabkan ketidaktahuan, rasa takut, dan rasa malu masyarakat di sekitar klinik.

Setelah melakukan evaluasi, baru pada 2009 klinik ini mulai ramai dikunjungi masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved