Sabtu, 4 Oktober 2025

Baru Pertama Digelar, Grebeg Pasar Karangjati Berlangsung Meriah

Ribuan orang padati Pasar Karangjati Kabupaten Semarang guna memeriahkan maupun sekadar menikmati hiburan

Editor: Sugiyarto
TRIBUN JATENG/AMANDA RIZQYANA
Grebeg Pasar Karangjati 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Amanda Rizqyana

TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Ribuan orang padati Pasar Karangjati Kabupaten Semarang guna memeriahkan maupun sekadar menikmati hiburan yang disajikan dalam acara yang bertajuk Grebeg Pasar : Ayo Bangun Rukuning Keluargo pada Selasa (8/5) sejak pukul 12.00.

Penampilan tarian tradisional yang dipersembahkan oleh seniman Temanggung, Argumulya dalam tarian yang menceritakan kisah Ramayana diiringi tabuhan gamelan sebagai pembuka acara.

Acara yang pertama kali diadakan di Pasar Karangjati merupakan inisiatif dari pejabat pasar dan warga pasar.

Hal tersebut disampaikan oleh Gatot Suwignyo selaku Lurah Pasar Karangjati.

Acara ini merupakan sebuah ucapan syukur sekaligus menyambut bulan Ramadan dan mewujudkan pasar sebagai bagian dari masyarakat.

"Pasar merupakan lokasi yang tak lepas dari aktivitas masyarakat," ujar Gatot saat menyampaikan sambutan.

Keterlibatan masyarakat dalam aktivitas pasar juga diaplikasikan dalam mengisi acara, yakni menghadirkan paduan suara ibu-ibu guna menyanyikan Indonesia Raya dan Mars Kabupaten Semarang.

Para ibu-ibu tersebut merupakan warga sekitar Pasar Karangjati.

Mundjirin selaku Bupati Semarang mengapresiasi kegiatan Grebeg Pasar ini dan berharap kegiatan serupa dapat diadakan kembali di masa yang akan datang.

Menambahkan pernyataan Gatot tentang pasar merupakan lokasi yang menjadi pusat aktivitas masyarakat.

Denyut nadi ekonomi memang berpusat di pasar, apalagi di daerah yang belum terlalu modern seperti di Kabupaten Semarang.

Namun pasar juga tak hanya menghadirkan aktivitas jual-beli, namun juga memancing aktivitas kriminal dan yang selalu menjadi masalah pada pasar yakni kebersihan pasar.

"Setiap kali orang ke pasar yang pertama dipegang bukan dompet atau belanjaan, tapi orang secara reflek memegang hidung. Mereka menutup hidung karena kerap kali bau dari berbagai jenis sampah yang membusuk dan terdapat di setiap sudut pasar," ujar Mudjirin.

Dalam sambutannya juga, Mundjirin menambahkan pasar yang kotor tak hanya membuat penampilan pasar tidak indah, namun juga membuat para pembeli enggan datang.

Pasare resik, rejekine apik menjadi slogan yang kembali ditekankan untuk mengingatkan para warga pasar, entah masyarakat, pedagang, tukang parkir, kuli angkut, pengelola angkutan, hingga pemangku kebijakan untuk selalu menjaga kebersihan.

Selepas menyampaikan sambutan, Mundjirin melepaskan peserta kirab yang membawa udik-udik dan gunungan.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Semarang, Yoseph Bambang Trihardjono dan Kabid Pasar Diskoperindag, Imum memimpin kirab mengendarai kuda dalam balutan pakaian adat.

Udik-udik yang telah disiapkan berupa campuran koin rupiah bercampur nasi kering dilemparkan pada masyarakat yang datang.

Sejumlah anak-anak dalam seragam putih-merah berebut mendapatkan kepingan ratusan rupiah tersebut.

Selain acara Grebeg Pasar, ada pula pasar bahan rumah tangga murah yang diselenggarakan di parkir Pasar Karangjati.

Pasar bahan rumah tangga murah tersebut merupakan bagian dari menyambut bulan Ramadan.

Masih dalam rangkaian Grebeg Pasar, malam mulai pukul 20.00 akan ditampilkan acara wayang leigor di lokasi yang sama dan terbuka untuk umum.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved