Kamis, 2 Oktober 2025

Menatap Zona Segitiga Maluku Papua dan NTT

Komarudin yang juga Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan mengatakan bahwa terdapat dokumen yang merupakan riset sejak 800 tahun

Editor: Toni Bramantoro
dok pribadi
Komarudin Watubun 

“Posisi Geografis, Alam menjadi nilai lebih. Idealnya Sumber daya Manusianya juga harus mampu bersaing," harap Pria yang juga Anggta DPR RI ini.

Ia mencontohkan, di perairan Maluku ada 25 titik blok migas, 20 sudah dieksplorasi, salah satunya Blok Masela.

"Itulah sumber daya alam yang bisa dijadikan titik untuk menggerakkan Indonesia, kita punya modalnya, sumber daya manusianya, dan letaknya strategis," kata Komarudin.

Hubungan geografis antara Papua, Maluku dan NTT yang berada dalam satu garis alam ini, kata Komar, menyebabkan siklus pergerakan alam. Melalui segitiga kawasan ini, sejak jutaan tahun yang saling terkait, mendukung dan melindungi, menyebabkan kandungan alam, menjadi sangat strategis.

“Zona ini menjadi sangat kaya dan mampu memasok kebutuhan energi dan sumber alam dunia," tambahnya.

Berbeda dengan garis arus alam zona barat RI yang bersifat kumparan membalik, lamban, kurang saling terkait, dan kurang saling mendukung, sehingga zona ini hanya mampu memasok kebutuhan zona-zona tertentu bukan kebutuhan global.

Penerapan strategi dan program sosial-ekonomi-lingkungan (triple bottom line) pada zona segitiga ini dapat menghasilkan perubahan besar dan bersamaan pada seluruh sektor – pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, dan peternakan di Negara RI maupun tingkat global.

“Kebutuhan masyarakat dunia dulu, kini dan ke depan dapat dipasok dari zona ini,” selorohnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved