Kamis, 2 Oktober 2025

PSK di Lokalisasi Sunan Kuning Semarang Ancam 'Jualan' di Jalan Jika Benar-benar Ditutup

Lokalisasi Sunan Kuning (SK) atau resosialisasi Argorejo di Kota Semarang akan segera ditutup tahun 2018 ini.

Editor: Sugiyarto
Tribun Jateng/ Zainal Arifin
Seorang PSK Sunan Kuning, Semarang 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yasmine Aulia

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Lokalisasi Sunan Kuning (SK) atau resosialisasi Argorejo di Kota Semarang akan segera ditutup tahun 2018 ini.

Tribunjateng.com mengamati kehidupan dan beragam aktifitas di SK Semarang, Jumat (20/4/2018).

Ratusan kedai dan warung, serta tempat karaoke terjajar rapi di wilayah ini.

Tak ada kesan kumuh dan gelap seperti yang masyarakat luar bayangkan, para warganya pun terlihat bersahaja dan ramah.

Meski tak pernah mengenal Tribunjateng.com sebelumnya, beberapa pedagang serta wanita penghibur tampak antusias mengajak berbincang ringan terutama soal isu penutupan wilayah SK yang sedang santer terdengar.

"Benar tidak ya akan ditutup, terus terang kami sangat cemas mendengarnya," ungkap salah seorang pengasuh, Wati, pada Tribunjateng.com.

Wati dan para anggota resosialiasai Argorejo lainnya mengaku sangat khawatir dengar kabar penutupan ini.

"Sudah bertahun-tahun lamanya saya hidup di sini, mulai jadi 'mbak' hingga buka salon dan jadi pengasuh di sini, sudah seperti keluarga sendiri orang-orang di sini," tambahnya.

Menurutnya, sebagian besar para wanita penghibur merupakan tulang punggung keluarga.

"Ya kan nggak cuma 'mbak', di sini juga ada operator karaoke, ada para pedagang juga hampir seribuan orang ada di sini," ujarnya.

Sejak dengar kabar soal penutupan SK, tentunya tak hanya para wanita penghibur saja yang merasa cemas, namun ratusan pedagang dan pekerja lainnya juga merasakan hal yang sama.

"Kita cuma orang kecil sebagai korban, coba sekali-kali lebih kenali kami yang memiliki kehidupan keras. Namun kami cuma bisa berharap pemerintah lebih memikirkan lagi apa dampak yang terjadi dari penutupan area SK." katanya.

Bahkan beberapa wanita penghibur yang Tribunjateng.com temui mengaku berencana turun ke jalan menjajakan dirinya apabila benar wilayah resosialisasi Argorejo ditutup.

"Saya terus terang bingung, modal juga tak ada buat buka usaha, kemampuan apa juga yang saya punya, padahal biaya untuk anak-anak merupakan tanggungan saya sendiri karena suami telah meninggal," ungkap Rida sambil menitikkan air matanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved