Kamis, 2 Oktober 2025

Pemkot Semarang Diminta Tidak Asal Tutup Kawasan Sunan Kuning, Ini Alasannya

Ia mencontohkan penutupan lokalisasi di Surabaya, Dolly dan sejak saat ditutup praktik prostitusi berlangsung merebak di berbagai tempat

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jateng/ Zainal Arifin
Seorang PSK Sunan Kuning, Semarang 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin

TRIBUNEWSCOM, SEMARANG - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang berencana menutup kawasan Resosialisasi Argorejo atau dikenal Lokalisasi Sunan Kuning (SK) pada 2018 ini.

Penutupan tersebut sesuai instruksi Kementerian Sosial yang menginginkan semua kota bebas dari kegiatan prostitusi pada 2019.

Aktivis sekaligus pemerhati sosial, Lokalisasi Sunan Kuning, mengatakan penutupan lokalisasi jangan sampai hanya dilatarbelakangi oleh kemauan pihak tertentu atas alasan politik.

Pemkot Semarang terlebih dahulu harus menyiapkan bagaimana orang-orang di lokalisasi tersebut agar bisa mengembangkan hidup pasca penutupan dan tidak lagi menjadi PSK.

"Lebih tepatnya alih fungsi, bukan penutupan. Ini yang tidak mudah. Saya khawatir, pemerintah ini hanya membunuh api kecil. Api yang besar tidak diselesaikan," katanya, Kamis (19/4/2018).

Baca: Polisi Jerman Bongkar Sindikat Prostitusi Ilegal Thailand

Ia mencontohkan penutupan lokalisasi di Surabaya, Dolly dan sejak saat ditutup praktik prostitusi berlangsung merebak di berbagai tempat.

Jika hal itu terjadi, justru semakin tidak terpantau.

"Nah kalau begitu, tujuan penutupan lokalisasi untuk apa? Kalau tujuannya atas pertimbangan moral saja ternyata tidak bisa menjawab. Kalau penutupan itu ingin menghilangkan lokalisasi besar, ternyata juga tidak bisa menjawab. Karena prostutusi kecil-kecil justru tumbuh di mana-mana," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved