Senin, 6 Oktober 2025

Perjuangan Parinah Lepas Setelah 18 Tahun Terkurung Dari Majikan di Inggris

Tetapi nyaris tiada hak yang dia dapatkan. Gaji belasan tahun tak kunjung dibayar. Ia terpasung tanpa sedikitpun diberi izin pulang.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Parinah bahagia dengan keluarganya setelah pulang ke Indonesia 

"Terakhir diberi seribu pound, saya kirimkan ke keluarga di rumah,"katanya

Parinah tak tinggal diam ketika haknya tak terpenuhi. Ia berulangkali menanyakan gaji kepada majikannya. Namun permohonannya selalu dibalas dengan harapan palsu.

Sang majikan selalu menunda pemberian gajinya hingga belasan tahun sampai ia bosan menanyakannya.

Parinah bukan hanya tak merasakan hasil keringatnya, hidupnya bahkan tertawan oleh sang majikan. Ia tidak diperkenankan menengok keluarganya di tanah air.

Parinah tidak diberi akses sedikitpun untuk sekadar bertukar kabar dengan keluarga di kampung halaman. Akses dia keluar rumah dibatasi ketat. Parinah hanya diizinkan keluar dengan syarat didampingi majikan.

Dengan kondisi demikian, Parinah tentu kehabisan akal untuk melarikan diri atau mencari bantuan.

Batinnya teraniaya setiap kali bayang anak-anaknya yang ia lihat terakhir 18 tahun silam terlintas.

Foto usang anaknya jadi penawar rindu sesaat. Selain itu, ia melampiaskan kekangenan tersebut dengan mengurai air mata, hingga berderai.

"Kalau kangen lihat foto, terus menangis," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved