Kehidupan 73 TKI Asal Jateng Tetap Terurus Meski Sempat Tertahan Dua Bulan di Imigrasi Malaka
73 TKI yang tertahan selama dua bulan di Kantor Imigrasi Malaka Malaysia tetap terurus meskipun nasibnya terkatung-katung.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akhtur Gumilang
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP2TKI Jateng Wilayah Semarang, Rodli mengatakan 73 TKI yang tertahan selama dua bulan di Kantor Imigrasi Malaka Malaysia tetap terurus meskipun nasibnya terkatung-katung.
Sejak ditahan pada 15 Januari 2018 lalu, 73 TKI ini hanya hidup di shelter penampungan Imigrasi Malaka.
Mereka semua hanya hidup di sekitar shelter tanpa boleh keluar manapun.
Menurut Rodli, shelter tempat penampungan TKI bermasalah masih terbilang layak bahkan nyaman untuk ditinggali.
Baca: 73 TKI Asal Jateng yang Tertahan Dua Bulan di Imigrasi Malaka Hari Ini Tiba di Semarang
"Shelter Imigrasi nya nyaman. Makan dan minumnya pun terjamin. Hanya saja, mereka bosen tinggal terus di sana tanpa boleh kemanapun," kata Rodli kepada Tribun Jateng, saat berada di Bandara Ahmad Yani Semarang, Sabtu (31/3/2018).
Ia menjelaskan masing-masing TKI yang tertahan di sana ternyata mempunyai jatah empat kali makan dalam sehari.
Tak hanya itu, kata Rodli, mereka pun mendapatkan jatah snack per harinya.
Baca: Pengobatan Melalui Paranormal Belum Tuntas, Enen Keburu Meninggal di Tangan Suami Bulenya
"Semua itu ditanggung pihak Imigrasi sana. Ya meskipun begitu, mereka lebih memilih untuk kembali ke Indonesia dari pada hidup tak jelas di negeri tetangga," terangnya.
Dalam hal ini, kedepannya, apabila 73 TKI di antaranya ingin kembali bekerja di Malaysia, pihaknya akan memakai Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang lain dengan menempatkan kepada agensi yang tepat di sana.