Sabtu, 4 Oktober 2025

Gunung Agung Bergemuruh, Warga Desa Besakih Kembali Mengungsi

Wayan Dapat (60), pengungsi asal Temukus mengungkapkan, suara gemuruh kadang terdengar saat siang dan malam hari

Tribun Bali/Saiful Rohim
Gunung Agung, Kamis (12/1/2018) setelah erupsi. TRIBUN BALI/SAIFUL ROHIM 

Kepala Sub Mitigasi Gunung Berapi, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika mengatakan, secara visual Gunung Agung masih terlihat tenang.

Belum ada peningkatan kegempaan. Perharinya tercatat sekitar satu hingga lima kali gempa. Bahkan kadang malah tidak ada gempa.

Gunung Agung sering ditutupi awan putih yang berasal dari hembusan. Itu menandakan ada peningkatan solfatara dari Gunung Agung.

"Suara gemuruh bisa jadi disebakan karena peningkatan solfatara. Tapi tidak banyak," ungkap Suantika.

Ditambahkan, potensi letusan masih tetap ada. Cuma dampaknya masih berada sekitar empat kilometer dari Puncak Gunung Agung.

Di luar zona itu, dinyatakan masih aman. Namun warga diminta tidak mendekati radius empat kilometer.

Sebelumnya, PVMBG menurunkan status Gunung Agung dari Level IV jadi Level III, Sabtu (10/2) pukul 10.00 Wita. Radius rawan bahaya juga dipersempit dari enam kilometer jadi empat kilometer

Penulis: Saiful Rohim

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul: Suara Gemuruh dari Mahagiri Tohlangkir Terdengar Lagi, Warga Temukus Besakih Kembali ke Pengungsian

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved