Kamis, 2 Oktober 2025

Pembunuhan di Semarang

Pasangan Pembunuh Metha Ingin Menikah di Dalam Penjara, Ini reaksi Polrestabes Semarang

Terkait usia L yang masih di bawah umur, Suwarna menyatakan hal itu bukan kewenangan kepolisian untuk menentukan usia layak menikah.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abioso Seno Aji gelar perkara kasus pembunuhan Metha Novita (38) dengan pelaku atau tersangka sepasang kekasih yaitu L (16) dan Rifai di Polrestabes Semarang, Senin (5/3/2018). TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA 

Kepada Tribunjateng.com, Rifai alias Rembulan pun mengaku sudah melamar sang pujaan hati YA.

"Saya udah melamar YA. Saya datangi rumahnya di Boja, Kabupaten Kendal. Niatnya abis lebaran mau nikah," tutur Rifai sambil tertunduk.

Meski tersangkut kasus ini, Rifai yang merupakan warga Mangkang Wetan ini tetap yakin akan melanjutkan rencana pernikahannya.

"Ya saya sudah sehidup-semati dengan YA. Nikah di dalam penjara pun tidak apa-apa," tambah Rifai kepada Tribunjateng.com, Senin (5/3/2018).

Sebelumnya Rifai pun sempat menghamili YA. Kemudian entah kenapa YA mengalami keguguran.

"Ya gugur. Tapi bukan diaborsi. Itu tahun lalu," lanjutnya.

Atas kejadian ini, Rifai ingin memperbaiki diri dan tobat.

Dia akui telah menghabisi Metha Novita Handayani ibu tiga anak, mantan majikan YA.

Ia berjanji akan rajin mengaji dan salat saat berada di penjara.

"Ya saya merasa bersalah atas perbuatan saya. Mungkin keluarga korban belum bisa memaafkan saya. Namun yang penting, saya ingin memperbaiki diri," tutur pria bertato ini sembari bernada berat.

Penyesalan selalu datang kemudian setelah kejadian. Itulah yang dirasakan oleh Sarkoni Rifai (24) dan L (16) yang kini telah mendekam di jeruji besi di Mapolrestabes Semarang.

Rifai (24) dan L (16) pacarnya sekongkol menghabisi nyawa Metha Novita Handayani (38) mantan majikannya. Metha (38) ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Jalan Bukit Delima B9 Nomor 17 Kota Semarang.

Saat Polrestabes Semarang gelar perkara kasus pembunuhan Metha, Rifai tampak di kaki ada perban bekas timah panas hadiah dari polisi.

Rifai ditembak kakinya karena hendak kabur saat disuruh menunjukkan barang bukti pisau yang digunakan untuk menusuk perut Metha.

Di Mapolrestabes Semarang, Rifai tampak mukanya, sedangkan L ditutup kain sebo karena masih bawah umur, Senin (5/3/2018).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved