Selasa, 30 September 2025

Wabah Difteri

Petugas Kesehatan Periksa Semua Pelajar dan Guru SMKN 1 Cidaun Setelah Belasan Orang Suspect Difteri

Petugas Puskesmas Kecamatan Cidaun memeriksa semua pelajar dan guru SMKN 1 Cidaun karena 19 orang pelajar dan guru dinyatakan suspect difteri.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Petugas Puskesmas Kecamatan Cidaun terpaksa memeriksa semua pelajar dan guru SMKN 1 Cidaun karena 19 orang pelajar dan guru dinyatakan suspect penyakit difteri, Kamis (18/1/2018). TRIBUN JABAR/FERRI AMIRIL MUKMININ 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Petugas Puskesmas Kecamatan Cidaun terpaksa memeriksa semua pelajar dan guru SMKN 1 Cidaun karena 19 orang pelajar dan guru dinyatakan suspect penyakit difteri, Kamis (18/1/2018).

Petugas memeriksa sebanyak 500 orang dan memberi obat pencegah kepada raturan civitas akademik SMKN 1 Cidaun tersebut.

Dari 19 orang yang dinyatakan suspect difteri, sebanyak enam orang terpaksa dirawat di Puskesmas Kecamatan Cidaun.

"Kami rujuk tiga orang di antaranya ke rumah sakit karena kondisinya saat diperiksa sudah menurun," ujar Kepala Puskesmas Cidaun, Eman Sulaeman, saat dihubungi Kamis (18/1) sore.

Eman mengatakan bahwa laporan adanya pelajar yang terkena suspect difteri pertama kali dari satu kelas saja.

Baca: Baru Kenal saat Membesuk Novanto Alasan Agung Laksono Ogah Jadi Saksi Menguntungkan bagi Fredrich

Ada beberapa pelajar yang dari hasil diagnosa menunjukan gelaja penyakit difteri.

Eman tak mau ambil risiko para pelajar yang belum terlihat gejala suspect juga ikut terkena maka ia memutuskan untuk memeriksa semua murid di satu sekolah tersebut.

"Pertama kali memang beberapa pelajar yang terdapat di satu kelas. Lalu ada keluhan juga dari kelas lain dan guru, maka saya ambil keputusan untuk bertemu dengan pihak sekolah," katanya.

Niat Eman untuk memeriksa semua pelajar dan guru di SMKN 1 Cidaun disambut baik oleh pihak sekolah.

Niat tersebut karena 19 pelajar dan di antaranya ada beberapa guru sudah dinyatakan suspect difteri.

"Saya beri obat pencegah kepada yang belum terkena suspect," katanya.

Baca: Kisah Karyawati Bank Melarikan Diri dari Sopir Taksi Online yang Coba Merampoknya

Meski pemeriksaan memerlukan waktu, kata Eman, semua pelajar dan guru SMKN 1 Cidaun tak ada satupun yang terlewat.

Ia mengatakan sisa 13 orang yang tak dirawat di puskesmas dilakukan perawatan di rumah dengan pengawasan yang ketat dan antisipasi dari pihak keluarga.

"Kami koordinasi dengan setiap keluarga yang anggota keluarganya dirawat di rumah, kami awasi dengan ketat dan pemberian obat yang maksimal," katanya.

Eman merasa lega karena tiga orang pelajar yang dirujuk ke rumah sakit, satu orang dinyatakan sudah bisa dipulangkan.

"Itu berarti kondisinya sudah membaik, tinggal beberapa pelajar di sini yang terus kami pantau," katanya.

Eman mengatakan hingga saat ini ia terus berkoordinasi dengan musyawarah pimpinan kecamatan mengenai wabah difteri yang menyerang pelajar dan guru di SMKN 1 Cidaun ini.

Baca: Cerita Idrus Diusir dari Kantor Kementerian yang Dia Pimpin Sekarang Hanya karena Pakai Sandal Jepit

Ia mengatakan belum mengetahui persis penyebab difteri tersebut dengan cepat menyebar di kalangan pelajar dan guru di SMKN 1 Cidaun.

"Kami melakukan tindakan pencegahan, para pelajar yang sudah dinyatakan suspect kami minta diawasi oleh masing-masing keluarga sampai dengan sembuh," ujarnya.

Eman berharap tindakan cepat yang dilakukan bisa mencegah penyebaran difteri dan menyembuhkan belasan pelajar dan guru yang terkena suspect.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved