Pilgub Jawa Barat
Politikus Gerindra Ini Sebut Untuk Maju Pilgub Jabar Minimal Perlu Dana Rp 100 Miliar
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jabar, Abdul Harris Bobihoe mengatakan, biaya bagi kandidat untuk maju di Pilgub Jabar tidak murah.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sekretaris DPD Partai Gerindra Jabar, Abdul Harris Bobihoe mengatakan, biaya bagi kandidat untuk maju di Pilgub Jabar tidak murah.
Untuk biaya politik, minimal harus memiliki uang Rp 100 miliar.
Baca: Wiranto Sebut Ada Palak Memalak Hingga Pungli Di Balik Kotornya Sungai Citarum
"Memang tidak murah. Kami selalu nanya (kepada kandidat) apakah ada uang untuk maju. Minimal untuk membayar saksi," ujar Harris di Kantor DPRD Jabar di Kota Bandung, Selasa (16/1/2018).
Biaya untuk membayar saksi di TPS saja, kata Harris, dapat menghabiskan dana Rp 60 miliar.
Belum lagi untuk biaya kampanye dan promosi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar.
Baca: Oesman Sapta: Silakan Kalau Wiranto Mau Menjadi Ketua Umum Kembali
Menurut Harris, untuk maju di Pilgub Jabar, hitungan kasar bisa menghabiskan biaya sekitar Rp 100 miliar.
"Jadi minimal perlu Rp 100 miliar," ujar Harris.
Namun, lanjut Harris, biaya sebesar itu bukan disebut sebagai mahar politik.
Baca: Oesman Sapta Tegaskan Tidak Ada Dualisme di Internal Hanura
"Untuk jadi cagub, tidak ada yang namanya mahar politik. Yang ada adalah biaya politik," ujar Harris.
Menurut Harris, di Pilgub atau Pilkada sangat tidak tepat kalau disebut ada mahar.
Karena partai tidak pernah meminta, tetapi kandidat memang harus mempunyai modal untuk maju di Pilkada.
Berita ini sudah dimuat di Tribun Jabar dengan judul: Bantah Ada Mahar tapi Politikus Gerindra Ini Sebut, di Pilgub Jabar Minimal Harus Punya Rp 100 M