PNS Diduga Terlibat Jaringan Teroris, Saat Ditangkap Memiliki Senjata Api Rakitan
Jenderal bintang 2 tersebut menyatakan telah lama mencium keberadaan oknum yang bekerja di Satpol PP tersebut.
"Ada dokumen yang kita sita, akan kita kaitkan dengan segala macam," ujarnya.
Hal itu dilakukan untuk mencari tahu oknum PNS Kukar tersebut terlibat di jaringan teroris mana.
"Alat bukti dikaitkan, dan dievaluasi. Kita coba cocokan keterlibatannya dengan jariangan siapa," tuturnya.
Jenderal bintang 2 tersebut menyatakan telah lama mencium keberadaan oknum yang bekerja di Satpol PP tersebut.
Polda Kaltim bersama Densus 88 sudah melakukan pemantaun sejak lama.
Namun baru pada penghujung tahun ini dilakukan tenindakan terhadap oknum PNS tersebut.
Menurutnya, upaya represif Polri diperlukan untuk kasus ini.
Pihaknya tak mau ambil resiko besar, mengingat masyarakat Kaltim bakal merayakan malam pergantian tahun baru 2017-2018, Minggu (31/12/2017).
"Represif untuk preventif. Langkah-langkah penangkapan ini bentuk upaya pencegahan agar tidak ada kejadian," katanya.
Pemberitaan sebelumnya, Diduga terlibat jaringan teroris, anggota Satpol PP Kukar berinisial MJ (36) ditangkap Tim Densus 88 di kediamannya Jl UsahaTani RT 18, Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), (30/12/2017) tadi malam.
Terduga teroris langsung dibawa ke Polda Kaltim untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dari penggeledahan tadi malam, Tim Densus 88 yang terdiri sekitar 10 orang mengamankan sejumlah barang bukti, seperti senjata api (senpi) rakitan, laptop, gurinda bor, mabel penghubung mesin cuci, korek api 2 kotak, sangkur pembagian Satpol PP, buku bergambarkan senjata dan beberapa kotak dan bungkusan.
Kepala Satpol PP Kukar, Fida Hurasani mengatakan, pihaknya belum bisa banyak komentar.
"Saya menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwajib. Semuanya belum bisa dipastikan sampai sekarang keterlibatan MJ dengan jaringan teroris. Biarlah aparat berwajib bekerja dulu. Jadi saya belum bisa banyak komentar, apalagi ini masalah sangat sensitif," ujar Fida saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Minggu (31/12/2017).
Ia juga mengaku belum ada surat atau pemberitahuan resmi terkait penangkapan MJ karena diduga terlibat jaringan teroris.