Jumat, 3 Oktober 2025

Mengenang 13 Tahun Tsunami Aceh: Kisah Jurnalis Serambi Dikejar Tsunami, Inikah Hari Kiamat?

Saat sedang membuka halaman koran, saya merasakan kursi dan meja tempat saya duduk bergerak tiba-tiba.

Editor: Dewi Agustina
Google
Screenshot Tsunami Aceh 2004 

Saya kemudian memilih duduk, karena tak sanggup lagi berdiri sampai akhirnya gempa reda dengan sendirinya.

Allahu Akbar! Saya melihat di sekeliling juga sudah ada warga lain di lapangan bola saat gempa terjadi.

Kami saling berpandangan tanpa berkata-kata. Semuanya diam. Semuanya seperti bengong.

Saya teringat keadaan ibu, bapak, adik dan keluarga lain di rumah.

Saya bergegas mengambil keputusan untuk pulang.

Sepanjang jalan saya melihat banyak warga berdiri di depan rumah mereka.

Sedangkan rumah saya terpaut sekitar 25 meter dari lapangan itu.

Beberapa rumah terlihat dalam kondisi miring dan retak-retak akibat gempa.

Banyak warga yang juga berdiri di pinggir jalan.

Baca: Dapat Remisi 15 Hari, Ahok Kemungkinan Bebas 17 Bulan Lagi

Mereka saling bertanya, tentang apa yang sesungguhnya terjadi.

Setiba di rumah, saya melihat semua anggota keluarga sudah berkumpul di luar.

Mereka tak berani masuk dalam rumah karena takut ada gempa susulan.

Tapi saya berkeras hati, bersama ibu memberanikan diri masuk.

Banyak perabotan dalam rumah sudah berantakan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved