Mengenang 13 Tahun Tsunami Aceh: Kisah Jurnalis Serambi Dikejar Tsunami, Inikah Hari Kiamat?
Saat sedang membuka halaman koran, saya merasakan kursi dan meja tempat saya duduk bergerak tiba-tiba.
Semakin lama semakin kuat. Saya baru tersadar, ternyata sedang terjadi gempa bumi!
Saya memutuskan keluar dari warung kopi, karena takut gardu listrik di depan warung akan jatuh.
Saya memilih ke lapangan sepak bola Bukit Sembilan, sekitar 10 meter dari warung kopi.
Saat itu gempa masih terasa kuat. Saya tak bisa berjalan. Sempoyongan dan jatuh.
Dengan setengah merangkak, saya berusaha terus berjalan.
Baca: Serma Achmad Tewas Mulutnya Terikat Kain, Diduga Dibunuh di Tempat Lain Lalu Diseret ke TKP
Hingga akhirnya saya berpegangan di tiang gawang. Saya merasa sedikit bisa berdiri meskipun harus membungkuk.
Inikah Hari Kiamat?
Sementara bumi masih terus berguncang hebat.
Saya teringat pada sebuah cerita dalam Alquran, salah satu tanda kiamat adalah dengan datangnya gempa besar.
Hati kecil saya bertanya, apakah ini awal datangnya hari kiamat yang tertulis dalam Alquran?
Perasaan resah dan gelisah membayangi pikiran.
Saya tak henti-hentinya melafazkan asma Allah, berzikir dan istigfar.
Saya sudah pasrah apa pun yang Allah kehendaki hari itu.
Guncangan bumi yang terasa begitu dahsyat ternyata membuat saya pusing.
Baca: Terkuak Motif Pembunuhan Aiptu Made Suanda, Pelaku Hendak Kuasai Honda Jazz Korban