Bantu Usaha Warga Pedesaan, Organisasi Ini Gandeng Pengusaha Yogurt
Ismail disetiap kesempatan berkeliling di desa desa senantiasa menekankan, jangan berharap perhatian dari negara seperti menunggu bantuan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Organisasi Pergerakan Wong Ndeso Bantu Negoro menjalin kerjasama dengan pengusaha minuman kesehatan Yogurt di Cisarua, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (3 /12/2017).
Menurut Ketua Umum Pergerakan Wong Ndeso Bantu Negoro, H, Moh. Ismail, SH, MH dipilihnya produsen Yogurt di wilayah Cisarua, Bandung Barat ini karena memiliki inovasi produk yang cukup menarik.
“Hasil riset tim kami menyimpulkan bahwa produsen Yogurt di Cisarua ini sangat inovatif dan kreatif. Tinggal memoles sedikit di beberapa bagian, program kemitraan ini bakal berhasil," kata Ismail dalam keterangannya, Senin (4/12/2017).
Disebutkan dasar bisnis mereka untuk maju sudah ada jiwa bisnisnya brilian sekali, sangat membanggakan sehingga pihaknya yang akan berikan perhatian khusus misalnya sisi penampilan kemasan, kebersihan dan daya tahan produk.
Baca: Pengusaha Logistik Rugi Miliaran Rupiah akibat Banjir di Jalan Raya Porong
Oleh karena itu katanya untuk memecahkan persoalan tantangan yang ada maka pihaknya menurunkan tim ahli yang akan membimbing dalam bidangnya masing masing.
Pada bagian lain Ismail juga menyebutkan pentingnya pemasaran dan promosi.
Oleh karena itu pihaknya juga telah menyediakan seorang konsultan marketing dan promosi untuk bersama sama melakukan perubahan perubahan untuk kemajuan.
Dalam acara penanda tanganan naskah kerjasama yang disaksikan Kepala Desa Pasirhalang, Cisarua, Bandung Barat Asep Rohmat S.Pdi juga disampaikan pada tahap pertama ini Pergerakan Wong Ndeso Bantu Negoro menyerahkan bantuan 2 unit kendaraan roda dua, 5 unit Freezer dan 1 unit incubator produk dalam negeri khusus untuk membuat minuman Yogurt.
Baca: Wapres Hadiri Pekan Hilirisasi Inovasi Teknologi dan Start Up Bisnis 2017
Dijelaskan Ismail yang juga pengacara ini bahwa Pergerakan Wong Ndeso Bantu Negoro tidak berpolitik.
Kiprahnya diam diam masuk ke desa desa dan suatu saat menemukan obyek menarik dan bisa membangkitkan semangat bisnis warga desa disanalah pihaknya turun tangan.
“Kami tidak berpolitik tetapi kami tidak anti politik, kami hanya memoles dan memberikan bimbingan, membangkitkan potensi potensi di masing masing desa. Sebenarnya setiap desa di Indonesia memiliki kekhususan potensi ekonomi dan budaya, kami tinggal mendorong saja, mereka senang, karena kami tidak mengikat,” katanya.
Ismail saat berkeliling di desa desa senantiasa menekankan, jangan terlalu besar berharap perhatian dari negara seperti menunggu bantuan pemerintah untuk meningkatkan semangat usaha dan perekonomian desa.
Tetapi harus bangkit dengan apa yang telah ada di desa masing masing.
“Biasanya negara dan pemerintah bantu warga desa, tapi mulai sekarang warga Desa membantu Negara dan bantu pemerintah. Oleh karena itu perkumpulan ini disebut Pergerakan Wong Ndeso Bantu Negoro," katanya.