Erupsi Gunung Agung
21 Kedatangan dan Keberangkatan Penerbangan Internasional di Bandara Ngurah Rai Dicancel
Erupsi freatik kedua Gunung Agung teramati secara visual dari Desa Culik di sisi lereng timur, Sabtu (25/11/2017) pukul 17.30 Wita.
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Erupsi freatik kedua Gunung Agung teramati secara visual dari Desa Culik di sisi lereng timur, Sabtu (25/11/2017) pukul 17.30 Wita.
Terpantau kepulan abu tebal dengan tekanan sedang, kolom abu setinggi 1.500 meter dari kawah yang condong ke arah barat daya.
Erupsi freatik tersebut berlangsung menerus.
Hingga pukul 23.00 Wita, asap dan abu vulkanik masih terpantau keluar dari kawah.
Hasil analisis dari Satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik mengarah ke baratdaya sesuai dengan arah angin.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis resminya kepada redaksi Tribunnews.com, Minggu (26/11/2017).
Pascaerupsi, sekitar pukul 21.30 Wita, hujan abu tipis jatuh di beberapa desa di sekitar Gunung Agung, khususnya di sektor baratdaya, seperti Desa Besakih, dusun-dusun di bagian atas Desa Pempatan, dan Desa Temukus.
Baca: Gunung Agung Erupsi Lagi, Warga di Kawasan Rawan Bencana III dan II Kembali Mengungsi
Abu vulkanik terlihat jelas di kaca-kaca mobil atau menempel pada kendaraan.
Masyarakat dari dusun-dusun di Desa Besakih dan Desa Pempatan Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem yang terdampak dari hujan abu tipis segera melakukan evakuasi mandiri menuju ke arah selatan dengan menggunakan sepeda motor, mobil pikap dan kendaraan lain.
Dua truk Basarnas membantu evakuasi warga di Dusun Puregay Desa Pempatan ke daerah yang lebih aman.

Masyarakat yang masih berada di dalam radius 6 km dan perluasan sectoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 km diimbau untuk segera mengungsi dengan tertib dan tenang.
Daerah tersebut harus dikosongkan sesuai rekomendasi PVMBG karena berbahaya.
Sementara itu, dampak erupsi freatik Gunung Agung telah menyebabkan beberapa penerbangan dibatalkan.
Penerbangan Dicancel
Sebanyak 8 kedatangan penerbangan internasional (international arrival) di-cancel dan 13 keberangkatan penerbangan internasional (international departure) di-cancel.
Baca: Guru SD Kehilangannya Laptop, Ternyata Pencurinya Cleaning Service Sekolah
Jumlah penumpang yang mengalami pembatalan penerbangan sekitar 2.087 penumpang.
Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menyatakan bahwa bandara masih normal dan aman.
Operasional penerbangan berjalan lancar (normal), baik untuk kedatangan maupun keberangkatan.
Hingga saat ini Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) masih kode Orange.
Adanya pembatalan beberapa penerbangan adalah merupakan inisiatif dari maskapai penerbangan masing-masing dengan alasan keselamatan penerbangan.
Kejadian ini bukan yang pertama kali.
Sebelumnya, pernah juga terjadi saat erupsi Gunung Raung di Jawa Timur dan erupsi Gunung Barujari di NTB, abunya mengarah ke Bali.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali masih normal, namun beberapa maskapai penerbangan internasional membatalkan penerbangan dari dan ke Bali karena alasan keselamatan penerbangan.