Bernard Sesalkan Bupati Deiyai Jarang Ada di Kantor
Akibatnya banyak pelayanan publik tidak maksimal diberikan kepada masyarakat
TRIBUNNEWS.COM – Masyarakat Kabupaten Deiyai menyesalkan Bupati Deiyai Dance Takimai yang jarang masuk kantor.
Akibatnya banyak pelayanan publik tidak maksimal diberikan kepada masyarakat
Ketua Lembaga Masyarakat Adat Deiyai, Bernard Pekei , membenarkan hal tersebut. Menurutnya, Bupati Deiyai memang jarang masuk kantor disebabkan masalah kesehatannya.
Hal itu menurutnya, berdampak besar terhadap pelayanan publik. Sehingga banyak pelayanan yang terbaikan seperti pelayanan kesehatan.
“Ya bagaimana, bupati tidak dekat masyarakatnya, karena dia jarang di kantor, ada urusan di Jayapura dan Jakarta, juga karena sakit jadi sulit masyarakat bertemu di kantor bupati. Harusnya ada di kantor untuk bisa menyelesaikan semua masalah yang ada di masyarakat, itu harapan kami,” kata Bernard Pekei dalam keterangan persnya.
Sampai saat ini, sejak memisahkan diri dari Kabupaten Paniai pada 2008, Kabupaten Deiyai hanya baru memiliki dua Puskesmas dengan lima dokter untuk menangani wilayah kabupaten.
Karena itu dikatakan Bernard, masyarakat yang sakit harus berobat ke rumah sakit di Kabupaten Paniai. Begitu juga dengan tenaga kesehatan, menurutnya ada banyak tenaga medis di Deiyai, namun hanya berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau honorer, sehingga sulit untuk bekerja maksimal.
“Jadi kesehatan di sini kurang mantap. Banyak harus berobat ke rumah sakit di Paniai, yang jaraknya dengan memakai mobil satu jam karena jalan sudah di aspal. Pernah tahun lalu ada kasus kesehatan korban anak-anak, karena lambat penanganannya meski tim kesehatan dari provinsi dan kabupaten sudah turun tangan."