Sadis! Ada Pembunuhan Korbannya Ditanam di Sumur Tua Lalu Dicor, Saat Ditemukan Tinggal Belulang
Tim Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menguak pembunuhan sadis di Geluran, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tim Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menguak pembunuhan sadis di Geluran, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
Terkuaknya pembunuhan sadis setelah tim yang dipimpin Kasubdit II Jatanras AKBP Boby Paludin Tambunan menemukan sosok mayat tanpa identitas di dalam sumur tua dengan kondisi dibeton.
Ketika ditemukan, kondisi mayat tinggal tulang belulangnya saja seperti tengkorak, tulang paha, betis, jari tangan, kaki (komplit).
Penyidik juga menemukan celana panjang dan kaos yang dipakai korban saat dibunuh pelaku yang kini masih dalam pencarian.
Menurut Kasubdit III Jatanras, AKBP Boby P Tambunan, untuk mencari keberadaan mayat, petugas harus bekerja ekstra.
Baca: Cerita Fadholi Nikahi Sesama Lelaki, KUA Bisa Tertipu, Begini Akhir Kisahnya
Karena Desa Geluran cukup luas, namun di sebelah barat rumah makan siap saji di Jalan Raya Geluran ada lahan kosong. Dari indikasi lahan kosong itu, akhirnya petugas memfokuskan pencarian.
"Dari beberapa sumur yang ada, salah satunya ada sumur yang dibeton. Nah dari kecurigaan itu akhirnya kami bongkar ternyata isinya penuh dengan bongkahan bangunan (gragal)," tutur AKBP Boby, Kamis (26/10/2017).
Meski isinya gragal, petugas dibantu Tim DVI RS Bhayangkara terus mengeluarkan satu persatu.
Penggalian isi sumur berkedalaman mencapai 3,5 meter dengan diameter 60 cm membutuhkan waktu sekitar 3 jam.
Di sesi akhir, petugas menemukan tulang belulang manusia dan celana panjang dan kaos milik korban.
"Yang jelas kami belum bisa menyimpulkan jenis kelamin korban. Apakah jenis kelaminnya laki-laki atau perempuan Tim DVI yang bisa menyimpulkan," terangnya.
Untuk menguak pembunuhan sadis itu, Subdit Jatanras membentuk tiga tim.
Tim pertama, mencari keberadaan mayat (sudah terkuak), tim kedua mencari identitas korban dan keluarganya dan tim ketiga mendeteksi pelakunya.
"Tim kedua dan ketiga tengah bekerja. Mudah-mudahan Jumat (27/10, hari ini, red) sudah diketahui identitas korban. Kami harus bisa mengungkap siapa pelaku atau otaknya," tegas AKBP Boby.