Kamis, 2 Oktober 2025

Pilgub Jawa Timur

Hasil Survei Ungkap Tokoh yang Berpeluang Gantikan Pakde Karwo Jabat Gubernur Jatim

Terdapat empat tokoh Jawa Timur yang siap bersaing menggantikan posisi Soekarwo atau Pak De Karwo sebagai Gubernur.

TRIBUN BALI/RIZAL FANANY
Ilustrasi Pilkada 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Jawa Timur akan segera mengikuti gelaran pemilihan gubernur.

Terdapat empat tokoh Jawa Timur yang siap bersaing menggantikan posisi Soekarwo atau Pak De Karwo sebagai Gubernur.

Indonesia Network Election Survei (INES) melakukan penelitian untuk melihat antusias masyarakat serta seberapa populer empat tokoh yang bakal maju Pilgub Jatim.

Dimana hasilnya, masyarakat Jawa Timur mengatakan, bahwa Syaifullah Yusuf hanya dianggap memiliki tingkat kapabilitas 70,5% responden.

Kemudian sosok Khofifah Indar parawansa 74,7% persen dan kemudian Tri Rismaharini 74,9%

Kemudian La Nyalla Mahmud Mattalitti memiliki kapabilitas yang tertinggi untuk memimpin Jawa yakni 78,4% respoden.

Baca: Ketika Niat Khofifah Maju Pilkada Jatim Disinggung Menteri di Jumpa Pers 3 Tahun Jokowi-JK

Sementara dari tingkat leadership ke empat tokoh diatas, yang paling dianggap menginspirasi atau memberikan teladan.

Maka tokoh yang dianggap memiliki leadership yakni La Nyalla mendapat suara terbanyak yakni 73,7 persen,
Disusul Tri Rismaharini 72,4%.

Sedangkan Syaifullah Yusuf dinilai memiliki leadership oleh 67,2% responden dan Khofifah Indar Parawansa 71,8 % responden.

Untuk tingkat akseptabilitas tokoh yang dinilai masyarakat Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf paling terendah yaitu 63,2% lalu Walikota Surabaya Tri Rismaharini 71,8%, sedangkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa 70,7%.

Kemudian, La Nyalla dengan perolehan 74,3%.

Baca: Pekan Ini PPP Putuskan Calon Gubernur Jatim, Sinyal untuk Khofifah?

Untuk diketahui, akseptabilitas untuk mengetahui seorang pemimpin dapat diterima oleh dan bisa bekerja sama dalam hal yang positif dengan berbagai kelangan, kelompok, golongan, partai atau suku manapun.

"Seorang pemimpin dikatakan tidak xenopobis jika dia tidak merasa takut, khawatir, curiga terhadap kedatangan dan keberadaan orang, suku, maupun bangsa lain di daerahnya, sepanjang mereka memiliki komitmen terhadap kemajuan dan pembangunan daerah yang mereka datangi ataupum mereka tempati. Disinilah sosok La Nyalla dianggap paling mampu oleh masyarakat Jawa Timur," ujar Direktur Eksekutif INES, Widodo Tri Sektianto dalam keterangan tertulis, Senin (23/10/2017).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved