Kamis, 2 Oktober 2025

Erupsi Gunung Agung

Logistik Pengungsi Gunung Agung Kian Menipis, Kini Hanya Ada Tiga Donatur

Stok kebutuhan pokok untuk pengungsi Gunung Agung di Posko Induk Tanah Ampo, Desa Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, mulai menipis.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Pengungsi Gunung Agung di GOR Swecapura Klungkung, Bali, Sabtu (23/9/2017). TRIBUN BALI/I WAYAN ERWIN WIDYASWARA 

Menurunnya intensitas donasi yang masuk, membuat kondisi logistik kian menipis.

Berdasarkan data bagian logistik pusat pengungsian GOR Suwecapura, rata-rata setiap harinya relawan membutuhkan 7,36 ton beras untuk konsumsi pengungsi sebanyak 18.400 yang ada di Kabupaten Klungkung, tersebar di 42 desa/kelurahan, di 121 posko.

Sementara stok awal beras sesuai opname pada Rabu (4/10/2017) lalu sebanyak 16 ton.

Beras masuk baik dari sumbangan donatur, beras reguler (stok Dinas Sosial Bali) sebanyak 20 ton serta beras cadangan pemerintah sebanyak 20 ton, total beras awal yang masuk ke pengungsian GOR Swecapura totalnya sebanyak 54,9 ton.

Sebaliknya, beras yang keluar untuk konsumsi pengungsi sebanyak 57, 7 ton.

Hingga Sabtu (14/10/2017), stok beras untuk pengungsi hanya tersisa 13,2 ton.

Stok ini hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan selama dua hari, Minggu (15/10) hingga Senin (16/10).

Selain beras, logistik lainnya seperti mie instan juga dalam kondisi menipis.

Sedangkan kebutuhan air mineral masih bisa disiasati dengan memanfaatkan air yang tertampung dalam tendon, setelah dimasak lebih dulu oleh pengungsi.

Pendistribusian logistik kepada pengungsi selama ini dilakukan oleh para relawan untuk pengungsi yang tersebar di balai banjar dan pos lainnya di luar GOR Swecapura.

Sedangkan untuk pengungsi di GOR Swecapura bisa mengambil jatah di dapur umum atau bagian logistik.

"Stok beras sebenarnya tidak jadi masalah, karena CBP untuk jatah Klungkung ada 100 ton. Kalau kurang nanti kita bisa amprah sisanya. Kalau sayur maupun bumbu, saya sudah koordinasi dengan penyumbang atau donatur agar pengirimannya disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga tidak ada sampai rusak di tempat penyimpanan. Saya sudah minta sebelum mengirim bantuannya agar dikoordinasikan dengan tim. Kalau mie kan bukan menjadi kebutuhan pokok, yang terpenting itu beras, kalau beras sudah aman kita sudah aman," terang Anom Adnyana.

Dari 18.000 lebih pengungsi yang ada di Kabupaten Klungkung, mereka yang ditampung di GOR Suwecapura hingga Sabtu (14/10/2017) sebanyak 1.541 orang.

Mereka ini merupakan warga yang berasal dari kawasan rawan bencana (KRB) III.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved