6 Fakta Penyerangan Beruang Terhadap Pasutri, Saruli Sempat Berusaha Selamatkan Istrinya
Sekretaris Desa Teluk Paman, Mukhlis mengatakan, pasutri dengan empat putri dan satu putra itu sehari-hari berkebun Karet.
Namun sayang, nyawanya tak tertolong lantaran mengalami sejumlah luka parah. Ia meninggal dunia.
1. Terjadi pagi hari
Di Kebun Karet itu hanya ada mereka berdua. Di sekitarnya kebun warga yang lain. Jarak lokasi kejadian masih jauh dari hutan.
Kawi (55) yang mengaku masih memiliki hubungan keluarga dengan Saruli (60), korban penyerangan beruang di Kabupaten Kampar menceritakan kronologis peristiwa naas tersebut.
Saat diwawancarai Tribun, Selasa (3/10/2017) sore di IGD RSUD Arifin Achmad Kawi menuturkan, peristiwa sendiri diperkirakan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi.
2. Diserang saat perjalanan pulang
Saat itu Saruli dengan istrinya, Bunuidalam perjalanan pulang ke rumah sehabis memotong getah di kebun.
Tak lama berselang, seekor beruang tiba-tiba saja datang dan langsung menyerang istrinya.
"Waktu itu katanya, jarak dia dengan istrinya sekitar 10 meter. Istrinya berada di depan. Mereka jalan kaki beriringan," sebut Kawi lagi.
3. Bergumul dengan beruang
Saat itu menurut cerita yang disampaikan Saruli kepadanya, sang istri sudah dalam posisi tengah bergumul dengan beruang.
Bunui berusaha sekuat tenaga melawan dan melepaskan diri dari beruang ganas tersebut.
"Melihat itu, Saruli langsung berlari ke arah sang istri untuk mencoba menyelamatkan. Tapi ternyata dia juga diserang sampai tidak berdaya," kata Kawi.
Masih menurut keterangan Kawi, saat ditanyai, Saruli sempat mengungkapkan jika beruang tersebut berukuran besar.
"Dia sempat bilang tadi sebelum penanganan (perawatan), beruangnya besar," ulas Kawi.