Erupsi Gunung Agung
Erupsi Gunung Agung Bisa Terjadi Setiap Saat
Pasca status Gunung Agung ditetapkan ke level IV Awas, kian hari aktivitasnya terus meningkat.
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Pasca status Gunung Agung ditetapkan ke level IV Awas, kian hari aktivitasnya terus meningkat.
Hal ini mengindikasikan energi magmatik Gunung Agung sangat besar.
Itu artinya dibanding tahun dan bulan sebelumnya ketika dilakukan pemantauan, gempa yang terasa semakin sering terjadi dan semakin besar.
"Selama kami melakukan pemantauan, bulan September 2017 gempa sudah terjadi tapi tidak banyak dan tidak terasa. Namun beberapa hari terakhir ini, pasca ditetapkan status level IV awas, jumlah kegempaannya semakin meningkat dan yang terbesar," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, Senin (25/9/2017) malam di Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang.
"Gempa vulkaniknya makin banyak, gempa tektonik lokal pun makin besar dan terasa, karena sebelumnya kan tidak terasa," imbuhnya.
Baca: Sembilan Bandara Alternatif Bisa Gantikan Ngurah Rai Jika Terjadi Erupsi
Dengan banyaknya jumlah gempa dan sangat terasa getarannya mengindikasikan menuju ke arah erupsi.
Namun Kasbani tidak bisa memastikan kapan terjadi erupsi.
"Ya begitulah, tapi ditanya kapan (erupsi) saya tidak tahu," ujarnya.

Dia menjelaskan, tanda terjadinya erupsi ketika jumlah gempa vulkanik semakin banyak, serta terjadinya gempa tremor.
"Begitu gempa vulkanik semakin banyak, kemudian ada gempa tremor yang nyambung terus menerus, ini menandakan akan erupsi," jelasnya.
Kian banyak dan besarnya gempa, pihaknya meminta warga yang masih berada di zona berbahaya segera menyingkir dan berada di zona aman.
"Kita harus waspada. Masyarakat yang masih berada di zona bahaya harus keluar dan mencari tempat aman. Statusnya sudah awas, ini (erupsi) bisa setiap saat terjadi," imbau Kasbani.