Erupsi Gunung Agung
PVMBG Sebut Gunung Agung Alami Tren Penggelembungan
"Ini kan kami memantau terus, ada tren penggelembungan atau mengembang. Istilahnya inflasi," kata Kasbani, Senin (25/9/2017).
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan bahwa Gunung Agung mengalami tren penggelembungan.
Hal ini terjadi seiring meningkatnya aktivitas vulkanik gunung yang berlokasi di Kabupaten Karangasem, Bali, ini.
"Ini kan kami memantau terus, ada tren penggelembungan atau mengembang. Istilahnya inflasi," kata Kasbani, Senin (25/9/2017).
Baca: Wasekjen Hanura Dukung Gagasan Jokowi Soal Film G30S/PKI Versi Milenial
Namun, Kasbani belum bisa membeberkan besaran penggelembungan Gunung Agung karena sedang dihitung dan dilakukan pembandingan dengan pengamatan pada waktu sebelumnya.
Penggelembungan diukur dengan menggunakan lintasan IDM dan Telting serta pantauan satelit.
Secara sederhana, penggelembungan adalah terdorongnya gunung ke arah atas skibat aktiftas magma di perut gunung.
"Jaraknya bisa meningkat, sudutnya juga karena ada sesuatu yang mendorong," kata Kasbani.
Baca: 5 Fakta Sopir GrabCar Tewas Ditikam 26 Tusukan, Firasat Korban Sampai Polisi Tembak Mati Pelaku
Sementara itu, berdasarkan pantauan di pos pemantau Gunung Agung, gempa terus mengguncang wilayah Gunung Agung dan sekitarnya.
Terhitung sampai Senin (25/9/2017) pukul 12.00 Wita, terjadi 593 kali gempa dengan rincian 368 kali gempa vulkanik dalam, 189 kali kali vulksnik dangkal dan 36 kali tektonik lokal. ( ROBINSON GAMAR)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Gunung Agung Disebut Alami Tren Penggelembungan