Senin, 6 Oktober 2025

Saat Gadis-gadis Cantik Terjun ke Pedalaman untuk Mengajar: Rela Kepanasan Hingga Riasan Luntur

Kulit Nadine yang putih kontras dengan anak-anak yang tinggal di kampung perbukitan nan tandus dan kering berjarak sekira 40 km dari Waikabubak

TRIBUNNEWS.COM / YULIS
Geraldine Nuranisa, mengajar di SDN (Paralel) Mata Wee Tame, Sumba Barat. Sekolah tersebut adalah SD paralel yang berada di kawasan pedalaman Sumba 

Byanmara yang masih kuliah di ITB mengisahkan, selama ini ia aktif mengajar anak-anak jalanan di Kota Bandung bersama komunitas Rumah Mimpi.

Ia juga beberapa kali menjadi sukarelawan 1000 Guru di Jawa. " Pernah mengajar di Banten. Padahal tak sebegitu jauh dari Kota Propinsi, tapi anak-anaknya sangat tertinggal. Dan sekarang, di Sumba ini, anak-anaknya jauh lebih tertinggal," ujar Byan.

Nurhasanah,mahasiswi UGM Yogyakarta yang ikut mengajar 1000 Guru di Sumba mengisahkan, ia baru saja menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah pelosok Bengkulu.

Hampir dua bulan lamanya ia hidup dan tinggal bersama warga di pelosok Bengkulu.

KFC dan 1000 Guru mendirikan Smart Project Center di SDN paralel Mata Wa Matee, Sumba Barat
KFC dan 1000 Guru mendirikan Smart Project Center di SDN paralel Mata Wa Matee, Sumba Barat (Tribunnews/Yulis)

"Kalau boleh memilih, saya akan memilih mengajar anak-anak di pedalaman seperti ini. Mereka sangat membutuhkan pendidikan yang lebih baik agar masa depan mereka juga akan menjadi lebih baik," ujar Hasanah. (Tribunnews/Yuli S)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved