Sukses di Malaysia, Desainer Samarinda Ini Ingin Bawa Produk Tenun Samarinda Go Internasional
Produk fashion lokal Samarinda ternyata sangat diminati hingga ke luar negeri.
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Produk fashion lokal Samarinda ternyata sangat diminati hingga ke luar negeri.
Namun sayang, produk lokal khas Samarinda ini, dengan ciri khas tenun Samarinda, kurang diminati oleh warga lokal.
Hal itulah yang membuat Ade Meiliyana sedih dan merasa tergugah untuk turut serta dalam mengenalkan produk khas Samarinda ini.
Baca: Terdesak Kebutuhan Uang untuk Merawat Ibunya, WNI 20 Tahun Ini Pilih Jadi Bintang Porno Jepang
Ade merupakan salah satu desainer kelahiran Samarinda, yang telah menetap di Kuala Lumpur, Malaysia, yang juga berkarir di negeri Jiran.
Wanita berusia 42 tahun yang telah 17 tahun menggeluti dunia fashion itu, miris dengan kondisi kampung tenun saat ini.
Pasalnya, ketika dirinya berkunjung ke kampung yang terdapat di wilayah Samarinda Seberang, tidak ada aktivitas penenunan yang dilakukan warga sekitar, kendati terdapat beberapa rumah yang memiliki alat tenun.
Baca: Kekeringan Jadi Berkah Penarik Becak Untuk Jual Air
"Alat tenunnya tidak digunakan, karena selama ini mereka buat, namun tidak pernah tahu kapan lakunya. Hal ini jugalah yang membuat penenun tidak bisa gantungkan hidup dari hasil tenun," ucapnya saat ditemui di hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Rabu (6/9/2017).
Kendati demikian, dirinya mengaku produk tenun khas Samarinda ini sangat diterima oleh warga luar, seperti di Jakarta dan juga Malaysia.
Hal itulah yang membuat dirinya tertarik untuk membawa produk tersebut ke Malaysia, dengan berkalaborasi dengam desainer lokal Samarinda, yakni Anas Maghfur yang memang konsen dalam mengembangkan tenun Samarinda.
"Saya baru dua minggu ketemu sama Mas Anas, tapi sudah klik banget. Dan kita akan kalaborasi, dengan mengadakan dua event berkesinambungan, yang digelar di Samarinda dan Kuala Lumpur," tutur wanita berhijab tersebut.
"Jadi, kita bicara bukan Samarinda lagi, tapi Kaltim. Makanya nanti kita juga akan bawa tenun dari Tenggarong, yakni motif ulap doyo dan gedong tencep khas Dayak Benoa," tambahnya.
Hasil tenun karya Anas, dengan berbagai motif khas Samarinda, yang dibuat lebih trendi, akan di tampilkan di rumah toko Indonesia, di Kuala Lumpur.