Mayat Sulervisor PLTD SoE Ditemukan, Burung ini Sebagai Penunjuk Keberadaan Korban
Barang bukti itu berupa senapan laras panjang yang ditemukan sekitar 30 meter dari bak air dan sepatu nike berwarna abu abu hijau di pinggir
Laporan Wartawan Pos-Kupang, Novemu Leo
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Sebuah topi dan burung tekukur yang mengambang dipermukaan air di salah satu bak air TPA SoE, mengarahkan polisi menemukan jenasah Wayan Supardy.
Penyebab kematian Wayan belum diketahui pasti, namun dari barang bukti yang ada di dekat lokasi kejadian, kemungkinan Wayan meninggal karena hendak mengambil burung tekukur yang jatuh ke dalam bak air setelah ditembaknya.
Barang bukti itu berupa senapan laras panjang yang ditemukan sekitar 30 meter dari bak air dan sebuah sepatu nike berwarna abu abu hijau yang ada di pinggiran atas bak air.
Menurut informasi, polisi mendapat laporan kehilangan orang yakni Wayan Supardy dari petugas PLN sehingga polisi melacak dari tempat kerja korban yang berdampingan dengan lokasi TPA.
Tak jauh dari PLTD atau sekitar 5 meter dari gerbang TPA, ada sepeda motor honda beat nopol DH 4108 HG, milik korban.
Baca: Ada Burung dan Senjata di Lokasi Temuan Mayat Wayan Supardy
Polisi lalu melacak ke TPA dan ke lokasi bak air TPA karena korban biasanya menembak burung di lokasi itu.
Di lokasi bak itulah polisi menemukan sepatu korban dan juga ada senapan laras panjang.
Lalu polisi melihat ada topi dan burung yang terapung di bak penyaring air pertama TPA.
Menduga korban tenggelam di sana, Polisi berkordinasi dengan pihak PLN dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) TTS melakukan pencarian.
Polisi sempat meminta pihak BPBD untuk mendatangkan motor pompa guna menyedot air di bak itu sehingga petugas BPBD mengambil alat itu.
Menunggu alat itu datang, polisi meminjam stik atau tongkat kabel milik PLN yang panjangnya sekitar 4 meter.
Dengan alat itu Polisi menelusuri bak air itu dan menemukan jenasah korban.
Baca: Begini Penampakan Meriam Jepang yang Banyak Tenggelamkan Kapal Sekutu