Senin, 6 Oktober 2025

Ini Pantangan dan Mitos Bagi Pendaki Bukit Maras

Cerita tentang naga, bulu perindu dan atok putih menghiasi keunikan dan keindahan Bukit Maras

Editor: Eko Sutriyanto
Bangkapos.com/Riyadi
Hutan Konservasi di Bukit Maras di Desa Berbura Kecamatan Riausilip.Pada 2015, hutan tersebut sempat terbakar hingga beberapa kali. 

Kawasan Bukit Maras yang memiliki sejumlah air terjun mulai ramai dikunjungi para pendaki namun peristiwa tersesatnya pendaki baru kali ini terjadi.

Kasi Kesra Pemdes Berbura Samsuri mengatakan, Pemdes Berbura tidak memiliki hak untuk melarang atau menyuruh warga naik ke Maras atau mengunjungi air terjun.

Mitos dan pantangan

Bukti Maras memang banyak misteri.

Cerita tentang naga, bulu perindu dan atok putih menghiasi keunikan dan keindahan Bukit Maras.

Namun, secara turun temurun ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat masuk ke lokasi Bukit Maras.

Baca: Sadis! Jambret Ini Tega Hilangkan Kaki Korbannya

Meski secara alamiah belum dapat dibuktikan hubungannya, tetapi tidak ada salahnya memperhatikan pantangan berikut ini:

1. Perempuan yang sedang menstruasi disarankan tidak masuk ke lokasi air terjun atau mendaki bukit.

Kades Berbura Asmiati kepada bangkapos.com, Selasa (10/5/206) menyebutkan larangan itu sesuai aturan adat.

Menurut dia, perempuan yang sedang datang bulan, kondisi tubuhnya belum bersih dan dilarang masuk ke Bukit Maras.

Hanya saja, jika mendesak misal untuk keperluan penelitian dan studi, masih ada pengecualian.

2. Dilarang berbuat tak senonoh, berkata kotor dan mesum

Sebenarnya, larangan ini berlaku di tempat mana saja.

Hanya saja, Bukti Maras adalah kawasan yang dijaga kelestariannya sehingga tidak pantas dijadikan tempat berbuat mesum.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved