Ini Pantangan dan Mitos Bagi Pendaki Bukit Maras
Cerita tentang naga, bulu perindu dan atok putih menghiasi keunikan dan keindahan Bukit Maras
Larangan itu untuk menjaga local wisdom (kelestarian lokal) di hutan tersebut.
3. Anak-muda yang naik, kuatkan niat untuk melihat alam, bukan menyalahgunakan kegiatannya untuk hal-hal negatif dan berbuat senonoh, mesum.
4. Tidak boleh membakar segala hewan berdarah, seperti ayam, di kawasan terlarang Maras.
5. Boleh membawa lauk ayam, tapi dengan syarat tulang-tulangnya dikumpulkan dan di bawa keluar daerah larangan.
6. Syarat utama kalau mau masuk, harus memakai isi resam baik dipakai untuk gelang atau kalung.
Kisah Naga
Bukit Maras sebagai puncak tertinggi di Pulau Bangka terkenal kental dengan hal-hal berbau mistis.
Bahkan kebakaran yang melanda kawasan tersebut yang terjadi pada OKtober tahun 2015 diselimuti kisah mistis.
"Ada warga yang melihat tiga naga keluar dari Maras sebelum kebakaran," kata Kadus Buhir Desa Berbura Karnadi.
"Di tempat kita ada juga warga yang mimpi melihat Maras terbelah dua dan mengeluarkan api," ungkap Karnadi.
Menurutnya, saat kebakaran melanda kawasan lereng bukit Maras hingga dekat permukiman warga Dusun Buhir, warga melihat sosok ular naga yang seakan-akan mengejar manusia.
"Naga itu seolah-olah mengejar manusia. Warga melihatnya jelas lengkap dengan mata dan kumisnya," ucapnya.
Bukit Maras di Desa Berbura Kecamatan Riausilip. Foto dari Dusun Bernai Desa Berbura, Selasa (22/8/2017). (bangkapos/riyadi)
Atok Putih
Warga setempat menyebutnya bukit Pasir Putih lantaran sering melihat ada benda putih di bukit tersebut.
"Sering ada penampakan benda putih atau orang nyebutnya atok putih," ungkap salah seorang warga Buhir saat memantau kebakaran yang melanda Bukit Pasir Putih di tahun lalu.