Selasa, 30 September 2025

Orang Tua Pernah Meminta Ema untuk Menikah dengan SU, Ini Jawaban Ema Waktu Itu

Hanya Dasril, ayah Ema Destria yang kemudian memberikan keterangan dalam terkait pembunuhan sadis yang dialami anaknya.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Hendra Gunawan
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
S (27), pelaku pembunuh dan bakar Ema Destria (21) pacarnya, sedang diintrograsi Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto saat ekspose di Mapolresta Pekanbaru, Kamis (17/8/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Hanya Dasril, ayah Ema Destria yang kemudian memberikan keterangan dalam terkait pembunuhan sadis yang dialami anaknya.

Sementara Nurdiana sang istri, seperti sudah kelelahan karena kesedihannya.

Menurut Dasril istrinya itu terus menangis sejak tahu Ema sudah meninggal.

Tribun Pekanbaru melihat Nurdiana hanya berdiam di dalam rumah.

Beberapa warga, tetangga dan kerabat tampak mengerubunginya.

Mengharukan, Iptu Sugeng Ikhlaskan Gajinya Hilang, Ternyata Uang Itu Kembali 11 Tahun Kemudian

Silih berganti keramaian itu di dalam rumah dan sesekali mendengarkan Nurdiana bercerita pelan.

Namun ia lebih banyak termenung yang kemudian disemangati oleh kerabat yang datang membezuk.

Dasril melanjutkan, bahwa ia ketahui anaknya Ema sudah setahun belakangan ini dekat dengan pelaku.

Namun selama proses kedekatan tersebut, Dasril menyebutkan sosok SU bukanlah sosok yang baik.

"Secara etika ia tidak pernah berbicara langsung pada saya. Ketika menjemput dan mengantar Ema, ia seperti mencari celah agar tidak ketahuan saya dan ibu Ema. Kadang menunggu dipersimpangan, kadang mesin sepeda motor sengaja dimatikan jika memang menjemput sampai di depan rumah. Itu agar saya tidak tahu," ungkap Dasril.

Dengan sikap SU yang kurang disukainya itulah, ia tidak menyetujui hubungan Ema dengan SU.

Namun Ema tetap kukuh dan menyebutkan SU sosok yang baik.

Temukan Duit Polisi Rp 2 Juta 11 Tahun Lalu, Badrun Baru Bisa Mengembalikannya Minggu Lalu

"Saya juga tanya sama Abangnya Ema (Nanang Satria) katanya SU itu baik. Jadi saya awasi saja hubungan tersebut," ujar Dasril.

Suatu hari Dasril pernah meminta Ema untuk serius saja dengan SU dengan menikahi SU.

Namun Ema mengatakan bahwa SU belum siap.

Keduanya diketahui berkenalan sejak November 2016 lalu meresmikan hubungan mereka Desember 2016.

Dasril kembali merangkai cerita terakhir kali ia bertemu dengan Ema anaknya.

Menurut Dasril pada Selasa pagi anaknya memang pamit pergi ke pasar buah untuk tes wawancara.

Ema memang sudah memasukkan lamaran di pasar buah dan akan bekerja di tempat tersebut.

Pagi itu, Nurdiana melihat perut Ema tampak berbeda.

Ada kecurigaan Ema dalam kondisi hamil.

Kisah Seorang Kiai Gagal Memberangkatkan Umrah Ratusan Jamaahnya Gara-gara First Travel

Namun saat dipertanyakan, Ema tidak memberikan jawaban atau tidak mengakui atas kehamilannya.

"Saya dan istri berencana akan memeriksa perutnya. Memang sudah ada kecurigaan. Namun Ema tidak merespon. Jadi dia kemudian tetap pergi keluar rumah," ujar Dasril.

Kemudian sampai malam hari anaknya tidak kunjung pulang.

Ia berupaya menghubungi nomor ponsel Ema Namun tidak aktif.

Sejak itu Dasril dan Nurdiana diliputi kekhawatiran.

"Karena itulah saya berusaha hendak mencari tahu keberadaan Ema secara gaib. Saya berencana akan mencari Ema dengan memanggil ruh kemudian dimasukkan pada media orang lain. Ada orang pandai disini (dekat perumahan)," ungkap Dasril.

Sebelum pembunuhan dilakukan terhadap Erma Desrita (21) pelaku yang merupakan pacar korban sempat mengajak jalan-jalan.

Pelaku berinisial S menjemput korban di Pasar Buah Jalan Sudirman, Pekanbaru.

Kemudian mengajak pulang ke rumah di Rumbai Pesisir.

Kemudian pelaku pergi meninggalkan korban untuk bekerja.

Pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB pelaku kembali keluar dengan korban.

Keliling kota dan sampai di lokasi pembunuhan di wilayah Rumbai Pesisir.

Korban kemudian meminta pertanggungjawaban pelaku atas kehamilan korban.

Korban mengatakan kehamilannya sudah semakin besar sedangkan pelaku belum juga mempertanggungjawabkannya dengan menikahi korban.

Mendengar pernyataan tersebut, pelaku mulai kalut.

Namun ia masih sempat membelai korban dari belakang.

Saat korban pelaku kemudian mengikat leher korban menggunakan jilbab korban sampai tak sadarkan diri.

Untuk menghilangkan jejak, pelaku kemudian membakar tubuh korban menggunakan mancis dan fiber yang ada di lokasi kejadian.

Selanjutnya pelaku kabur meninggalkan lokasi.

Pelaku S berhasil ditangkap polisi, Kamis (17/8/2017) dini hari.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto menuturkan, terungkapnya kasus pembunuhan ini berawal dari adanya laporan tentang penemuan mayat yang wajah dan sebagian tubuhnya terbakar pada Rabu, (16/8/2017) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Personil dari Satreskrim dan Unit Reskrim Polsek Rumbai langsung menuju ke TKP. Kemudian dilakukan olah TKP. Selanjutnya jasad korban di bawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi," ujar Kapolresta. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved