Senin, 6 Oktober 2025

Misteri Goa Jepang di Palembang, Mulai Pemerkosaan Hingga Bayangan Lelaki Salat

Bangunan peninggalan Jepang tersebut kini berada di bawah sebuah pondok kecil yang disekitarnya berdiri rumah-rumah mewah.

Editor: Hendra Gunawan
(SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT)
Bunker gua Jepang di Palembang 

Namun sayang, bangunan bersejarah itu lagi-lagi berada di tanah warga. Mirisnya, tanah itu dalam kondisi sengketa sehingga Sripo cukup kesulitan untuk memasukinya. Menurut penjaganya jika ingin masuk harus meminta izin dengan Mapolda Sumsel terlebih dahulu.

"Bukan tak mengizinkan. Tapi tidak boleh. Kalau mau masuk baiknya minta izin ke Mapolda dulu om," ucap Ibu tersebut.

Berulang kali Sripo membujuk ibu tersebut agar bisa memberikan akses masuk untuk melihat bunker, namun dengan tegas juga ia menolak. Menurutnya tidak boleh ada orang sembarangan yang masuk ke wilayah tersebut. "Intinya siapa pun yang mau masuk, harus izin dari Polda dulu. Kami tak berani mengizinkan orang sembarangan masuk ke sana (bunker-red)," jelasnya. Sripo terakhir menyusuri bunker Jepang di Jakabaring.

Bunker Jakabaring Rata dengan tanah

Menurut warga sekitar, sebelumnya bunker tersebut berada persis di depan MAN 1 Palembang. Namun sayangnya bentuk fisik bangunan sudah tidak ada lagi. "Dulu sekitar tahun 2010 masih ada. Bentuk atapnya bulat dan gelap. Namun karena dikaitkan rumor mistis, akhirnya tidak banyak orang yang kesana," ujar Arya, salah satu warga.

Perobohan bunker tersebut terjadi sejak Jakabaring berkembang menjadi perumahan persisnya tahun 2012. Lagi-lagi persoalan tanah milik warga menyebabkan satu aset sejarah lenyap.

Bahkan saat Sripo hendak memeriksa jejak bangunan tersebut sudah tertutup perumahan dan tidak boleh masuk. "Percuma mba, sudah hilang bunkernya," jelas Arya.

Menutup penyelusuran Sripo, ternyata Palembang begitu kaya dan dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata sejarah.

Karena tidak hanya peninggalan Jepang, Palembang juga memiliki bangunan sejarah peninggalan Belanda. Sebut saja kawasan dari Pasar 16 Ilir sepanjang aliran sungai Musi sampai ke Surio di 30 ilir bangunan tinggi kokoh peninggalan Belanda sangat mudah terlihat. Tapi kendala terbesar yang Sripo lihat bangunan bersejarah tesebut belum dapat dimaksimalkan karena berada di lahan warga.

Cerita Lelaki Salat Sampai Tempat Pembantaian dan Pemerkosaan

Menyusuri peninggalan Jepang di Palembang ternyata ada beberapa cerita menarik yang didapatkan tim Sripo. Seperti misalnya bagaimana rata-rata bagunan Jepang berupa bunker atau rumah pertahanan awalnya dibangun diatas permukaan tanah, baru kemudian ditimbun dan seolah-olah berada dibawah tanah.

Juga beberapa fakta dimana bangunan itu berada di tanah warga sehingga cukup menyulitkan bagi Pemerintah untuk mempugar menjadi destinasi wisata, yang menjadi cerita klasik bagi bangunan sejarah di Indonesia.

Namun ketika menyusuri rumah pertahanan di Jalan Joko tepatnya di Talang Semut Kecamatan Bukit Kecil Palembang ada kisah menarik yang cukup mengerikan terjadi. Lantaran, rumah pertahanan Jepang yang berbentuk kubus dengan luas 20X10 meter dengan sekat-sekat kamar itu pernah menjadi tempat penyiksaan disalah satu sudut ruangan.

Bahkan berdasarkan cerita, ada seorang gadis pribumi diperkosa di rumah pertahanan Jepang tersebut.

Sepintas memang bangunan yang kini terlihat begitu tua, dengan kondisi banjir itu sangat menyeramkan. Apalagi, beberapa tahun lalu acara Misteri Tukul Jalan-jalan pernah singgah untuk mendeteksi apakah ditempat tersebut ada makhluk klenik yang mendiami. Banyak cerita memang jika ada yang melihat hal aneh disekitar rumah pertahanan Jepang itu.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved