Kisah Seorang PSK di Surabaya, Titipkan Anak Ke Warung Kopi Saat Layani Pria Hidung Belang
Saya sudah ditinggal suami sejak masih mengandung anak kami, suami saya tiba-tiba pergi dan sampai sekarang tidak ada kabar,"
Sebab, untuk sekali main, STR hanya mematok harga sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 80 ribu.
"Cuma 30 ribu, kadang kalau banyak pelanggan ya bisa sampai 80 ribu sehari. Ya beginilah susahnya membeli susu buat anak saya yang masih umur satu setengah tahun," imbuh STR pelan seraya mengusap air matanya dengan jaket yang ia bawa.
STR terpaksa mengadu nasib di Surabaya karena susahnya mencari pekerjaan di kampungnya, Jabung, Malang.
Selain itu, STR juga merasa malu saat harus kembali ke kampung halamannya.
Sebab, itu terkait dengan kondisi yang sedang menimpanya saat ini.
"Awalnya saya ke sini karena ikut suami yang asli orang Sampang, Madura buat cari kerja. Tapi malah ditinggal entah ke mana, saya juga malu untuk pulang ke rumah orangtua di kampung," lanjutnya.
Sehari-hari, ibu satu anak ini harus bolak-balik menggunakan angkot dari kosnya di daerah Kendung, Surabaya ke Stasiun Tandes tempatnya mencari pelanggan.
"Naik angkot dari kos ke tempat kerja, anak saya bawa karena nggak ada lagi yang menjaga. Kalau ada pelanggan yang memanggil, anak saya titipkan ke warung-warung kopi sekitar. Kalau sudah selesai, saya balik lagi untuk menemui anak laki-laki saya," ujarnya masih dengan mata berkaca-kaca.
Akibat perbuatannya itu, saat ini STR hanya bisa menyesalinya.
Untuk saat ini, STR terpaksa dibawa ke Liponsos Surabaya karena dirinya tidak memiliki penjamin untuk menjemputnya pulang.
Berita ini sudah dimuat Tribunjatim.com dengan judul: Lagi Hamil Ditinggalkan Suaminya, Wanita Ini Jadi PSK, Saat Layani Tamu, Anaknya Juga Diginiin