Sabtu, 4 Oktober 2025

Sebelum Tewas Dibunuh Suami, Suwarni Sempat Minta Warga Menolong Anaknya

Jenazah Suwarni ditandu masyarakat menggunakan keranda mayat, sedangkan jenazah Berlian dibopong pihak keluarga menggunakan sepeda motor.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Lampung/Heriza
Jenazah Tri Suwarni (27) dan balitanya Berlian Hakim (1,5), korban pembantaian suaminya sendiri Makrifatul Kudus (30), dimakamkan pihak keluarganya di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Margo Mulyo, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran, Senin (17/7/2017). TRIBUN LAMPUNG/HERIZA 

"Dia (Fauzia) tinggal di rumah neneknya di Ogan Dua, Trimulyo, Tegineneng. Sebenarnya dia ini tadinya tinggal di sana (Ogan Dua), tapi saya bawa ke rumah (Margomulyo). Memang sudah setahun terakhir ini suaminya itu (Kudus) selalu bilang mendapat bisikan-bisikan," ujar Sukardi.

Satu bulan sebelum Ramadan, kata Sukardi, Kudus sudah pernah dirukyah. Tetapi terapi rukyahnya belum selesai.

"Memang kelihatannya juga sudah sembuh. Jadi tidak diteruskan. Tetapi ya ngga tahu kok malah begini," tutur Sukardi.

Kepala Puskesmas Trimulyo, Tegineneng, Hendriyani yang ditemui Tribun di depan ruang jenazah mengaku, tidak mengetahui persis kronologi kejadian.

Karena pada saat kejadian, Hendriyani sedang berada di Tanjungkarang, mengantar anaknya.

"Saya ditelepon sama anak saya yang pertama, Rinto Persada, yang membawa mobil ambulan dari sana (Margomulyo) ke sini (RS). Makanya saya langsung meluncur ke sini (RS) dari Tanjungkarang," ujar Hendriyani.

Hendriyani mengatakan, ketika masih gadis, Warni memang bekerja dengannya sebagai asisten rumah tangga. Namun semenjak menikah, Warni ikut dengan suaminya tinggal di rumah orangtuanya di Ogan Dua Trimulyo.

"Seminggu sebelum lebaran kemarin saya sempat ngobrol dengan Warni. Saya bilang, kamu kok semenjak menikah kurusan, sakit apa? Warni jawab, ya bagaimana gak kurus Bu, yang diurusi orang sakit juga. Saya tanya, siapa? Ya ternyata suaminya," cerita Hendriyani.

Bahkan, menurut Hendriyani, Kudus sudah pernah menginap di pemakaman sampai keluarganya menjemputnya.

"Warni juga pernah bilang, dia pernah ngomong ke Warni kalau dia dapat bisikan harus membunuh istri dan anaknya. Sudah saya suruh bawa ke Rumah Sakit Jiwa," ujar Hendriyani.

Kepala Kepolisian Sektor Natar Komisaris Eko Nugroho membenarkan peristiwa seorang ayah yang tega menghabisi nyawa anak dan istrinya.

Namun Eko mengaku lokasi kejadian perkawara bukan terjadi di wilayahnya.

Menurut Eko, peristiwa tersebut terjadi di Desa Margomulyo, Tegineneng, Kabupaten Pesawaran.

"TKP (tempat kejadian perkara) bukan di wilayah Natar, tapi di Margomulyo, Tegineneng. Korbannya benar dibawa di RS Medika Natar di wilayah saya," kata Eko Nugroho saat dihubungi Tribun Lampung, tadi malam.

Kapolres Pesawaran AKBP M Syarhan yang dikonfirmasi Tribun Lampung melalui ponsel maupun pesan singkat belum memberikan jawaban hingga pukul 22.00 WIB.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved