Jumat, 3 Oktober 2025

Cerita Aiptu Alamsyah Koma Dua Minggu Gara-gara Menolong Perempuan Disekap dalam Mobil

Keterbatasan fisik tak mengurangi semangat Aiptu Alamsyah dalam menjalankan tugasnya sebagai polisi.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jabar/Ery Candra
Anggota Unit Rekaman Identifikasi (rekiden) SIM Polrestabes Bandung, Aiptu Alamsyah, melayani pengurusan SIM, Senin (12/6/2017). TRIBUN JABAR/ERY CANDRA 

Bahkan sempat dirawat di lima rumah sakit yang berbeda.

"Kembali ke Gusti Allah. Kalau memang belum waktunya, ya belum," ujar pria kelahiran Sekayu, Palembang 46 tahun yang lalu itu.

Bangkit dari koma adalah masa paling tak terlupakan baginya.

Doa dari ibundanya, berperan penting.

"Sewaktu saya tidak sadar, seperti ikatan batin dengan ibu saya. Seperti terdengar ia membisikkan sesuatu ke dekat telinga saya," kata Alamsyah.

Dukungan istri, anak-anak, rekan kerja, dan pimpinannya di Polrestabes Bandung membuat Alamsyah tetap semangat menjalankan tugas.

Selain mengonsumsi obat yang tergolong mahal, fisik kuat juga membantu Alamsyah bertahan hidup setelah mengalami musibah itu.

Ia mengaku tidak merokok dan tak mengkonsumsi minuman keras.

"Saat itu, istri saya menyarankan saat ini untuk meminum minuman herbal. Saya makan nasi sedikit saja. Air putih bagus buat ginjal," katanya.

Hingga saat ini, Alamsyah tetap menjaga kekuatan fisiknya.

Aiptu Alamsyah Polrestabes Bandung
Anggota Unit Rekaman Identifikasi (rekiden) SIM Polrestabes Bandung, Aiptu Alamsyah, melayani pengurusan SIM, Senin (12/6/2017). TRIBUN JABAR/ERY CANDRA

Biasanya, saya bersama istri jalan atau jogging beberapa putaran di kawasan Gasibu," ujarnya.

Kecelakaan yang hampir merenggut nyawa tak lantas membuat Alamsyah kapok menjadi polisi.

Sebenarnya, karir sebagai polisi tak mudah mendapat restu dari kedua orang tuanya.

"Orangtua saya pada mulanya kurang setuju tapi seiring waktu mereka bangga sama saya. Waktu pelantikan dulu, mereka datang ke Bandung," katanya.

Alamsyah memiliki dua putra. Putra sulungnya masih kuliah di sebuah perguruan tinggi di Surabaya sedangkan putra bungsunya masih SMP.

Alamsyah memberi kebebasan bagi anaknya untuk memilih karir.

"Yang paling penting adalah menekankan disiplin kepada anak-anak. Mulai dari bangun pagi supaya tidak terlambat jika ke sekolah," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved