Sabtu, 4 Oktober 2025

Ramadan 2017

Beratnya Perjuangan Khoe Ting Ay Jadi Mualaf, Dimusuhi Keluarga, Bangkrut hingga Pisah dengan Istri

Menjadi mualaf bukan perkara mudah bagi Khoe Ting Ay (62), warga Desa Wlahar Kulon, Patikraja Banyumas.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Menjadi mualaf bukan perkara mudah bagi Khoe Ting Ay (62), warga Desa Wlahar Kulon, Patikraja Banyumas. TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI 

Bedanya, ujung atap pelana masjid itu dibuat melengkung ke atas menyerupai atap bangunan Tionghoa atau Kelenteng.

Menurut Gunawan, sentuhan arsitektur Cina pada masjid itu membawa pesan kerukunan dan toleransi terhadap kebhinekaan ras atau suku dalam tubuh umat Islam.

Ciri bangunan itu juga untuk mempermudah proses syiar Islam, terutama terhadap umat Tionghoa yang masih memegang tradisi bangunan.

"Jika masjidnya dibuat seperti umumnya, mungkin orang-orang Tionghoa nonmuslim enggan masuk. Dengan dibuat seperti ini, mereka akan tertarik mendekat dan mencari tahu soal Islam," kata dia.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved