Masih Ingat Sumanto Si Pemakan Daging Manusia? Kini Hidupnya Berubah, Mulai Tobat
Pondok itu diasuh oleh KH Supono Mustajab yang sekaligus membimbing Sumanto dalam mengisi hari-harinya.
Meski perilakunya sering membuat kesal, sang kyai ternyata sangat mengasihi Sumanto.
Sumanto bahkan sering diajak turut serta pada pengajian di luar kota yang dipimpin oleh KH Supono.
Sumanto bahkan diberi kesempatan memberikan wejangan pada pengajian tersebut.
Sumanto biasa memberi wejangan agar peserta pengajian ikut menyumbang uang guna pembangunan mesjid.
"Kalau menyumbang jangan Rp 2.000,' seperti membayar orang kencing di terminal. Paling tidak Rp 20 ribu, syukur Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu,"kata Iwan menirukan ucapan Sumanto saat mengisi pengajian.
Tak jarang Sumanto menerima honor dalam amplop tersendiri saat ikut mengisi pengajian.
Anehnya, sesampai di pondok, uang di dalam amplop tidak langsung ia ambil.
Ia memilih mencuci dulu amplop dan uang yang masih ada di dalamnya.
"Amplopnya dicuci hingga basah, setelah itu uangnya dijemur dan amplopnya dibuang. Uang yang dijemur itu pernah juga kabur terbawa angin, namun Sumanto tidak mempedulikannya," ujar Iwan.